Kursi Sumpah Ki Ageng Sawit, Utusan Sunan Gunung Jati, Jika Terbukti Sumpah Palsu, Tidak Bisa Berdiri

Kursi Sumpah Ki Ageng Sawit, Utusan Sunan Gunung Jati, Jika Terbukti Sumpah Palsu, Tidak Bisa Berdiri

Ada salah satu dari sejumlah benda pusaka bersejarah di Kabupaten Majalengka. Namanya Kursi Sumpah Ki Gedeng Sawit yang tersimpan di Masjid Jami Darussalam di Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten.

ONO CAHYONO, Kadipaten

KURSI itu dibuat sendiri oleh Ki Gedeng Sawit saat menyebarkan Islam di Karangsambung. Ki Gedeng Sawit merupakan salah satu utusan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah untuk berdakwah di wilayah Karangsambung yang warganya kerap bertikai.

Setelah membangun Masjid Darussalam, Ki Gedeng Sawit memilih menetap di Karangsambung dan berdakwah di wilayah itu. Di kursi sumpah itulah, Ki Gedeng Sawit biasanya duduk untuk mengajar ngaji penduduk desa.

“Ki Gedeng Sawit itu mubalig di sini, beliau suka berceramah. Duduknya ya di kursi ini,” ujar Wahdiyat (69), sesepuh Desa Karangsambung yang juga pengurus Masjid Jami Darussalam.

Ada kisah yang membuat kursi itu dinamai sebagai kursi sumpah. Konon, menurut Wahdiyat orang-orang dulu menjadikan kursi itu sebagai tempat menguji sumpah yang dilontarkan seseorang.

Jika seseorang mengucapkan sumpah palsu, orang tersebut tak dapat berdiri dari kursi itu. Seseorang akan dapat berdiri setelah duduk dari kursi itu jika bersumpah sesuai apa yang terjadi. Meski demikian, hal itu terakhir berlangsung pada tahun 60-an setelah adanya larangan dari pemerintah desa.

“Dulu kalau ada orang yang bertikai lalu ke sini, yang sumpahnya bohong itu engga bisa berdiri,” ujarnya.

Kursi Ki Gedeng Sawit tersimpan baik di salah satu ruang Masjid Jami Darussalam. Selain Kursi Ki Gedeng Sawit, ada beberapa benda pusaka bersejarah lainnya yang ada di masjid itu. Di antaranya tombak, keris, pecahan keramik, dan lainnya.

Menurut Wahdiyat, benda-benda itu merupakan pusaka tentara Mataram yang menyerang ke Batavia, serta pusaka para utusan Sunan Gunung Jati.

Berdasarkan sejarah catatan Desa Karangsambung, Masjid Darussalam dibangun oleh para utusan Sunan Gunung Jati. Masjid ini menjadi pemersatu warga beberapa daerah yang tadinya kerap berseteru memperebutkan batas wilayah. Di antara utusan Sunan Gunung Jati yang kemudian menyebarkan Islam di Karangsambung adalah Ki Gedeng Sawit. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: