Menjalin Ukhuwah dengan Pencerahan Pemikiran Umat

Menjalin Ukhuwah dengan Pencerahan Pemikiran Umat

MAJALENGKA - Kehidupan beragama di tengah masyarakat harus tetap kondusif di tengah pandemi yang berlarut-larut ini. Karena itu perlu adanya agenda pencerahan pemikiran umat agar imunitas kehidupan sosial berjalan baik.

Majelis Tsaqofi menggelar agenda diskusi bulanan bertempat di MT At Takwa di bilangan Selatan Kecamatan Palasah, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, Minggu (21/3).

Ketua Penyelenggara kegiatan Ustad Iing, menilai penting menjalin ukhuwah di tengah masyarakat, melalui kajian yang membuat umat sadar akan kewajiban syariah dalam kehidupan. “Menyampaikan kebenaran dengan pemikiran yang mencerahkan sehingga terbangun sebuah kesadaran secara umum,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut pemateri di antaranya Ustad H Nurhilal Ahmad MSi, yang mengambil tajuk “Diskusi Media Umat: Seratus Tahun Tanpa Perisai Umat” menyampaikan pemikirannya bahwa menjadi umat yang tebaik tidak lain ketika mampu berkontribusi bagi perbaikan masyarakat.

“Masyarakat akan menjadi baik, jika pemikiran, perasaan dan aturan yang dipakainya baik. Karena itu harus dimulai dari perubahan pola piker,” kata Ustad Nur sapaan akrab yang juga akademisi ini.

Ia memaparkan bahwa peran media dianggap krusial, terlebih di era serba medsos ini. Kegiatan yang sifatnya online telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak adanya pandemi. Bukan hanya dalam bidang pendidikan, juga di bidang dakwah keagamaan. Karenanya harus ada yang mampu memberikan penyegaran agar dalam dunia nyata dakwah pun kembali semarak, meskipun tetap dengan menjaga protokol kesehatan tentunya.

Beberapa masalah yang dihadapi masyarakat tercurah pada sesi tanya jawab yang dipandu oleh Ustad Hidayat Abdurahman, mulai dari bagaimana membangun ukhuwah di tengah keragaman masalah fikiyah sampai muamalah yang bebas dari riba. Namun, dari segala permasalahan tersebut dijawab dengan lugas oleh pemateri sebagai sebuah akibat dari sistem kehidupan sekular yang memisahkan agama dari kehidupan.

\"Seratus tahun tanpa adanya perisai umat, telah membuat masyarakat rusak baik tatanan sosial, ekonomi, maupun politiknya,\" imbuh Dadang sapaan akrabnya.

Banyaknya masalah yang dihadapi umat dan maraknya kemaksiatan harus dilawan dengan dakwah, baik secara personal, komunitas maupun negara. Ada persoalan umat yang tidak bisa diselesaikan secara individu, karena itu dakwah yang efektif ketika negara berperan aktif di dalamnya. Masyarakat harus berperan aktif memberikan masukan tentang pentingnya penerapan syariat Islam secara kaffah.

\"Semoga acara diskusi ini mampu menarik perhatian dari peserta yang hadir dari berbagai kalangan, seperti tokoh masyarakat, praktisi pendidikan dan pengusaha,\" tukasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: