24 Kota-Kabupaten Negatif, LPE Majalengka Positif

24 Kota-Kabupaten Negatif,  LPE Majalengka Positif

MAJALENGKA - Setelah menerima Anugerah Kebudayaan PWI Februari lalu, Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd kembali mengikuti program Indonesia Visionary Leader Anugerah Kemendagri yang digelar salah satu media online nasional. Bupati bahkan sudah memaparkan presentasi dan menjawab pertanyaan dewan juri secara online di ruang dinas bupati, Rabu (10/3).

Satu hal menarik yang disampaikan bupati dalam presentasi tersebut yakni mengenai Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). LPE Kabupaten Majalengka menurut Badan Pusat Statistik (BPS) masih tumbuh positif 0,86 dan menempati peringkat kedua di Jawa Barat di bawah Kota Banjar di angka 1,04 dan di atas Kabupaten Kuningan dengan LPE 0,09.

Majalegka bersama Kota Banjar dan Kuningan merupakan tiga daerah yang LPE-nya positif di Jawa Barat. Sementara LPE daerah lainnya negatif, bahkan LPE Jawa Barat secara nasional minus 2,44 persen. Meskipun di triwulan IV tahun 2020 tumbuh 0,22 persen dibanding triwulan sebelumnya.

“Meski pandemi mendera, kami tetap berupaya menjaga laju pertumbuhan ekonomi. Alhamdulillah hasilnya memuaskan dan LPE kita di tahun 2020 masih positif,” terang bupati didampingi Sekretaris Bappedalitbang Wawan Sarwanto ST MH dan Kabag Prokompim Rachmat Kartono SSTP MSi.

Salah satu kunci tumbuhnya LPE Majalengka adalah bidang pertanian, dimana 56 persen lebih masyarakat Majalengka hidup dari sektor pertanian. Justru di saat pandemi, stok bahan pangan di Majalengka khususnya beras melimpah dan bisa menjaga ketahanan pangan serta menjaga ketahanan ekonomi masyarakat.

Kunci lainnya yakni membangkitkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Di antaranya dengan meminta perbankan membantu permodalan lewat kredit usaha rakyat. Menurutnya, bantuan modal tersebut sangat membantu UMKM yang sangat terpukul pandemi Covid-19.

“Kami awali dari desa, dengan mengalirkan dana APBD ke desa-desa melalui program padat karya. Sehingga pembangunan di desa terus berjalan, dan masyarakat desa terus memiliki penghasilan yang imbasnya ekonomi bertahan bahkan tumbuh,” terang bupati.

Angka pengangguran di Majalengka juga menurut bupati tidak terlalu melonjak, karena pemkab sudah meminta perusahaan-perusahaan yang terdampak pandemi Covid-19 tidak melakukan PHK besar-besaran. Sementara masyarakat yang terdampak PHK diberikan program-program untuk menjaga pendapatan. (iim/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: