1.620 Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam
MAJALENGKA – Musibah banjir yang terjadi awal bulan februari lalu mengakibatkan ratusan rumah dan ribuan warga mengungsi. Selain itu juga membuat ribuan hektare sawah terancam gagal tanam.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Ir Iman Firmansyah mencatat, akibat musibah banjir yang melanda wilayah utara Majalengka ada 1.620 hektare sawah terdampak.
Terdampaknya ribuan sawah itu terjadi di wilayah utara Majalengka yang mana beberapa sungai meluap. “Kejadian banjir tersebut merupakan yang terparah terjadi sepanjang sejarah di Majalengka. Sebanyak 1.620 hektare sawah tergenang dan terancam gagal tanam,” katanya, Kamis (18/2).
Disamping menyebabkan rumah dan barang-barang rusak juga para petani terdampak. Pihaknya mengaku prihatin atas musibah yang terjadi di Majalengka. dampak tersebut terasa satu pekan ke belakang. Diharapkan peristiwa ini kedepan tidak terulang kembali.
DKP3 berupaya terkait penanganan banjir. Salah satunya, mengajukan ke pusat untuk meminta bantuan kompensasi kepada para petani yang gagal tanam maupun gagal panen. Terutama berusaha mencari bantuan benih gratis untuk digunakan petani menanam kembali.
Kehidupan petani saat ini hanya bergantung pada sawah yang ada. Sehingga, sampai saat ini berusaha mendata untuk bagaimana langkah-langkah kedepannya tidak terjadi lagi banjir. Beberapa yang terdampak itu ada yang sudah mendaftar ke Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk mengajukan klaim agar mendapatkan ganti rugi.
\"Kami berusaha sesuai instruksi Bupati untuk mencarikan solusi agar meringankan beban petani. Dalam musibah ini petani berdampak pada dua hal, yaitu gagal panen dan gagal tanam,” imbuhnya.
Karenanya, adanya upaya normalisasi yang dilakukan pihak terkait untuk mengantisipasi adanya banjir susulan. Pasalnya normalisasi sungai dinilai lebih efektif karena kondisi sungai yang ada di wilayah utara Majalengka rata-rata sudah dangkal dan penyempitan. Akibat tidak menampung volume air sehingga terjadi luapan. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: