Pedagang Sampaikan Aspirasi, Audiensi dengan DPRD dan Dinas soal Revitaliasi Pasar Cigasong

Pedagang Sampaikan Aspirasi, Audiensi dengan DPRD dan Dinas soal Revitaliasi Pasar Cigasong

MAJALENGKA - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Komisariat Pasar Sindangkasih Majalengka  audiensi dengan anggota DPRD Komisi II dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Selasa (16/2). Dalam audiensi itu, para pedagang menyampaikan aspirasi di antaranya soal revitalisasi Pasar Sindangkasih Cigasong Majalengka.

Semua pedagang sangat mendukung program Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka tentang revitalisasi atau pembangunan Pasar Sindangkasih Cigasong. Namun dalam prosesnya para pedagang meminta agar dibangun pasar yang standar SNI, tetapi harganya terjangkau. RAB pasar dan terminal Harus terpisah jangan sampai membebani para pedagang.

Para pedagang juga meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka untuk memberikan subsidi 30% dari pagu proyek. Dan, meminta pembangunan pasar dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Selain itu melihat harga yang ditawarkan dari PT Purna Graha Abadi selaku pemenang lelang pembangunan Pasar Sindangkasih terlalu tinggi. Para pedagang mengajukan penawaran terendah Rp5.000.000 per meter dan tertinggi Rp10.000.000 per meter.

Serta para pedagang juga meminta untuk uang muka atau DP terendah 10%, tertinggi 20%. Apabila sudah ada kesepakatan harga dengan pihak PT pemenang lelang, agar menyuguhkan gambar yang benar-benar bisa dimengerti oleh para pedagang.

Menanggapi permintaan itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Drs Maman Sutiman meminta pihak ketiga yakni investor untuk terus melakukan komunikasi dengan para pedagang.

Permintaan tersebut disampaikannya karena menurutnya hingga sampai saat ini dalam tahap-tahapan revitalisasi belum sepenuhnya disepakati antara pedagang pasar dan pihak ketiga.

Maman juga berkeinginan bahwa pembangunan pasar di manapun bisa berjalan dengan kondusif. Untuk Pasar Cigasong kondisinya memang sudah rapuh, sehingga harus segera dilakukan revitalisasi.

“Dan, revitalisasi ini mendorong beberapa pihak antara lain bisa menggunakan pihak ketiga atau investor. Karena kalau dibangun menggunakan APBD 2, fiskal kita tidak punya kemampuan seperti itu. Karena yang sekarang saja diperkirakan Rp70 miliar, sehingga ada pihak investor yang berkeinginan untuk membangun Pasar Cigasong kita welcome,” katanya.

Masih kata Maman, pihaknya kembali menyarankan agar pedagang dan investor bernegosiasi. \"Keinginan para pedagang harga murah tapi fasilitas yang memadai. Itu silakan dibicarakan dengan pengembang yang sudah mendapatkan tender. Silakan dikomunikasikan. Saya mengimbau kepada pengembang untuk terus mengadakan pertemuan-pertemuan dengan para pedagang agar bisa disepakati harga yang memadai. Sehingga tidak ada lagi miskomunikasi,” tandasnya.

Dengan adanya permintaan ini, Wakil Ketua Komisi II Moch Fajar Shidik berharap semua pihak duduk bareng. “Aspirasi teman-teman pedagang pasar ada win-win solution dari pemangku kebijakan,” katanya.

Apalagi dalam prosesnya, Fajar merasa heran karena tendernya saat ini telah ditentukan. \"Kami heran kenapa prosesnya terbalik, seharusnya duduk bersama dulu baru terjadi tender. Ini tender dulu baru duduk bersama. Menurut kami, ini logika yang dipaksakan. Ditambah para pedagang dibebankan uang untuk relokasi. Seharusnya ini menjadi tanggung jawab pengembang. Syukur pemerintah di sini hadir, dan saya berharap semua pihak duduk bareng telebih dahulu,” ujarnya. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: