Pendangkalan Pemicu Banjir, Situ Cijingga Cuma Bisa Tampung Air 1.000 Meter Kubik
MAJALENGKA- Volume air di Situ Cijingga yang berada di Dusun Kertamulya, Desa Mekarjaya, Kecamatan Kertajati, menyusut hingga ribuan meter kubik. Hal itu disinyalir menjadi faktor musibah banjir yang juga melanda desa tersebut. Padahal, saat ini di Kabupaten Majalengka sendiri tengah memasuki musim penghujan.
Kepala Desa Mekarjaya, Carsono menyatakan biasanya Situ Cijingga ini menampung air hingga 15 ribu meter kubik. Namun, memasuki musim panen pertama ini, situ yang memiliki luas sekitar 14 hektare itu hanya menampung 1.000 meter kubik.
Berkurangnya debit tampung di situ tersebut, disebabkan adanya pendangkalan permukaan tanah akibat sedimentasi. Sedimentasi merupakan proses pengendapan material yang ditranspor oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan.
\"Akibatnya, selain tampungan air berkurang, lahan persawahan yang ada di sekitar situ juga kekurangan pasokan air. Kami rasa situ ini harus dinormalisasi, karena pasokan airnya berkurang,\" bebernya, kemarin.
Hal tersebut, diakui Carsono, jelas mengganggu kebutuhan pertanian yang ada di sekitar situ. Disamping itu, air yang datang ke situ cepat meluap karena penampungannnya berkurang.
Carsono menyebutkan ada sekitar 27 hektare sawah pernah terancam gagal panen. Pasalnya, area sawah yang berada di sekitar Situ Cijingga tidak dapat menerima pasokan air yang maksimal ketika musim kemarau.
Dengan demikian, pihaknya berharap kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk segera mengambil tindakan normalisasi. Sehingga, para petani yang paling merasakan dampak dapat memanfaatkan situ tersebut dan persawahannya tidak mengalami gagal panen. \"Harapan kami, segera upayakan normalisasi, agar penampungan air banyak dan tidak lagi meluap,\" pungkasnya.
Terpisah, kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) H Agus Tamim ST MSi mengaku prihatin atas musibah banjir yang melanda sejumlah titik di Majalengka utara. Pihaknya juga telah mengerahkan semua kekuatan personel terutama yang ada di daerah utara Majalengka.
\"Kita punya UTP Kebinamargaan dan ke SDA baik itu di Jatitujuh, Dawuan, Sumberjaya dan Jatiwangi,\" jelasnya.
Terkait upaya, pemda sudah memetakan titik daerah-daerah yang rawan banjir. Banyak debit di wilayah Jatitujuh seperti saluran Cibuaya dan lainnya juga tidak mampu menampung air yang cukup besar. Dengan intensitas hujan di atas dua jam, hal ini pula karena terjadinya penyempitan dan dangkalnya saluran tersebut.
\"Beberapa situ termasuk Cijingga juga merupakan kewenangan pusat. Kita selalu komunikasikan dan koordinasi baik dengan dinas SDA Provinsi Jawa Barat maupun BBWS,\" tandasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: