Manfaatkan Barang Bekas dan Sirih, Buat Disinfektan dan Hand Sanitizer

Manfaatkan Barang Bekas dan Sirih, Buat Disinfektan dan Hand Sanitizer

Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi memiliki inovasi menarik di masa pandemi. Seperti apakah? ONO CAHYONO - Majalengka Tong plastik bekas dan tumpukkan daun sirih tersusun rapi di pojok ruangan Tim Satuan Tugas Covid-19 Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi. Selain itu ada tungku besar ber-aroma daun sirih cukup menyengat. Sejumlah perangkat desa juga telah rampung memasang kran di sejumlah tong bekas yang tersusun dengan rapi. Mereka tengah membuat ramuan desinfektan dan hand sanitizer alami, serta alat cuci tangan dengan memanfaatkan bahan bekas. Itu dilakukan sebagai salah satu upaya Satgas Penanganan Covid-19 desa setempat dalam mememerangi pandemi corona yang belum juga berakhir. Meski pemerintah pusat sudah mengumumkan akan segera mendistribusikan vaksin anti Corona, namun hal itu bukan berarti mereka bersantai menunggu bantuan. Apalagi belum ada kejelasan kapan vaksinasi mulai dilakukan. Untuk itu diperlukan terobosan lainya yang bisa menjadi alternatif. “Kami berinisiatif membuat bahan disinfektan dan hand sanitizer yang di masa pandemi ini harganya lumayan tinggi. Sehingga para petugas bersama perangkat desa setempat memanfaatkan rebusan daun sirih yang dipercaya bisa membunuh bakteri dan cukup aman untuk tubuh sebagai pengganti hand sanitizer,” kata salah seorang perangkat desa setempat, Samsudin. Menurutnya, untuk disinfektan ruangan mereka menggunakan bahan cairan pel lantai dan beberapa ramuan lainya yang fungsinya sama yakni untuk membunuh kuman. Ramuan itu sendiri sudah dikonsultasikan dengan pihak Puskesmas setempat. Sehingga sudah mendapatkan rekomendasi dari tim kesehatan Puskesmas serta tim Satuan Tugas Kecamatan. “Sehingga nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat jika hand sanitizer yang asli habis, atau cairan disinfektan habis,” tuturnya. Sedangkan untuk alat cuci tangan, pihaknya memanfaatkan sejumlah bahan bekas atau limbah, seperti tong plastik, ember bekas maupun jeriken yang kondisinya masih layak pakai. Alat-alat itu difungsikan sebagai bak penampungan air. Di bagian bawahnya diberi kran sebagai lubang keluar air. Barang-barang tersebut kemudian disebarkan ke seluruh pelosok kampung dan tempat-tempat umum lainnya seperti pos ronda, balai pertemuan dan lainnya. Kreativitas ini sebagai upaya memberikan edukasi kepada masyarakat terutama dalam membuat ramuan-ramuan yang bisa digunakan sebagai pengganti hand sanitizer ataupun disinfektan serta alat cuci tangan. Melalui bahan bekas, pihaknya juga ingin mengajak warga masyarakat untuk hidup sehat dengan membiasakan menggunakan bahan-bahan herbal yang aman bagi tubuh. Senada diungkapkan anggota BPD Desa Lengkong Kulon, Ardi. Menurut dia ramuan herbal tersebut sangat bermanfaat. Selain itu pengolahannya pun tidak sulit. Bahan-bahan tersebut juga cukup mudah didapat. “Alhamdulilah saat ini hampir disemua RT dan RW serta pos ronda maupun lokasi publik lainnya seperti GOR dan lokasi wisata sudah tersedia alat cuci tangan dan hand sanitizer alami yang murah, ramah lingkungan dan aman bagi tubuh,” pungkasnya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: