Dua Kadus Leuwiseeng Mundur, Kades Merapat ke Camat
MAJALENGKA- Sejumlah perangkat di Desa Leuwiseeng Kecamatan Panyingkiran mengundurkan diri pasca pelantikan kades terpiilih, H Saeful. Pengakuaan Kades H Saeful ada dua kepala dusun (Kadus) yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Dikatakan Saeful, dirinya tidak berniat memecat perangkat desa. Tapi karena mengundurkan diri, dirinya tidak bisa memaksa untuk tetap menjadi perangkat desa. “Kami konsultasi dan koordinasi dengan pak camat untuk proses pergantian perangkat desa yang mundur,“ kata Kades Saeful usai koordinasi dengan camat, kemarin (17/1). Di tempat sama, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Leuwiseeng, Budiono menyesalkan adanya pengunduran diri sejumlah kadus dan perangkat desa. Namun karena hal itu merupakan hak individu, dirinya tidak bisa menghalanginya. “Kami harus koordinasi dengan pihak kecamatan terlebih dahulu agar proses pergantian perangkat desa sesuai aturan. Kami akan membentuk tim penjaringan agar segera terpilih perangkat desa yang bisa membantu kepala desa untuk menjalankan tugasnya membangun desa,” kata pria asal Jawa Timur yang telah 3 periode menjadi Ketua BPD ini. Diharapkan Budiono, pasca Pilkades lalu masyarakat kembali bersatu dan lembaga desa bisa bersinergi dan bekerjasama untuk membangun desa. “Kita harus bersatu untuk membangun desa agar lebih maju,” ujarnya. Sementara itu, Camat Panyingkiran Yuyus Kusmaya SSos menyatakan ada dua desa yang kepala desanya baru dilantik. Ia pun berharap tidak ada pemecatan perangkat desa. Kalau ada perangkat desa yang mundur karena alasan faktor usia dan alasan lainnya, dirinya tidak bisa menahan. Selanjutnya, Pemdes membentuk tim penjaringan untuk memilih calon pengganti perangkat desa yang mundur dengan syarat minimal pendidikan SMA dan usia minimal 20 tahun. “Tim yang akan menjaring calon dan kepala desa yang akan menentukan, sedangkan camat hanya memberi rekomendasi untuk dilantik,” ujar Camat Yuyus. Dia berharap para kades baru yang telah dilantik bisa merangkul seluruh elemen masyarakat dengan tidak membeda-bedakan kelomok pendukung dan bukan pendukung. “Kepala desa harus bisa merangkul semua pihak sehingga tidak ada gontok-gontokan pasca pilkades lalu. Mari seluruh komponen membangun desa agar lebih maju,” harapnya. (ara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: