Jalur Kertajati-Jatitujuh Minim TPS, Warga Buang Sampah ke Pinggir Jalan dan Bantaran Sungai
MAJALENGKA – Sampah menumpuk di pinggir jalan raya Jatitujuh. Bukan hanya di pinggir jalan, sampah juga menumpun di bantaran sungai. Selain itu di ruas jalan Kadipaten-Kertajati, tumpukan sampah mudah ditemui di beberapa titik baik yang menumpuk di pinggir jalan ataupun di bantaran sungai. Salah satunya di sekitar ruas jalan Desa Pakubereum. “Mereka yang membuang sampah ke sini, bukan hanya warga sekitar tetapi juga orang luar,” ungkap warga sekitar bantaran sungai, Wulan, Minggu (24/11). Menurut dia, warga terpaksa membuang sampah di lokasi tersebut karena tidak ada lokasi yang ditetapkan sebagai tempat pembuangan sementara (TPS). Jika sudah ada tempat, dirinya tidak akan membuang sampah ke bantaran sungai. Pasalnya mereka tidak mungkin berlarut-larut menyimpan sampah di rumah. Kondisi tersebut, tentu saja menganggu pengendara yang melintas di jalur provinsi itu. Pengendara yang melintas, Nurhadi mengatakan tumpukkan sampah di lokasi ini sangat mengganggu pemandangan. Selain itu kondisi tanah di sekitarnya sudah kotor dan menimbulkan bau tidak sedap. Belum lagi jika ada pembakaran sampah, asapnya sangat menggangu pengendara. Padahal, setahu dirinya kalau lokasi itu bukan sebagai tempat pembuangan sementara (TPS). “Kalo saya lewat kesini sampai tutup hidung karena sudah menimbulkan bau. Saya prihatin melihat kondisi ini. Setiap hari gundukan sampah itu semakin bertambah,\" keluhnya. Dirinya mengaku tidak mengetahui mengapa bantaran sungai itu menjadi TPS dadakan. Padahal sebelumnya saya melintasi lokasi ini tidak seperti saat ini. Sementara, warga setempat, Jajang mengaku dampak lain dari tumpukkan sampah di lokasi tersebut membuat kondisi tanah menjadi labil. Selain itu tumbuhan di area pembuangan sampah terancam mati. Pasalnya, ketika ada masyarakat yang membakar sampah, pepohonan seperti bambu dan lainnya menjadi kering dan terancam mati. Yang sangat disayangkan lagi, beberapa meter di sebelah tumpukkan sampah plastik itu adalah sungai maupun saluran irigasi. Dikhawatirkan, ketika memasuki musim penghujan ini, sampah terseret dan menggenangi saluran air yang kemudian menyumbat gorong-gorong jembatan. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: