Tahun Depan Anggaran Rantang Kanyaah Naik Dari Rp625 Juta Jadi Rp1,8 M
MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten Majalengka di bawah kepemimpinan Bupati Dr H Karna Sobahi MMPd dan Wakil Bupati Tarsono D Mardiana, sudah hampir satu tahun berjalan telah menggalakkan Program Rantang Kanyaah. Meski gebrakan ini dilakukan dalam rangka pemenuhan target 100 hari kerja, namun tetap dipertahankan secara kontinyu, dengan kembali mengalokasikan anggaran untuk program ini di RAPBD 2020. Bahkan, dari data yang dihimpun, ketersediaan anggaran yang disiapkan untuk menjalankan program ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari yang awal pelaksanaannya hanya dialokasikan sebesar Rp625 juta, di tahun 2020 mendatang, pengalokasian anggaran untuk memberi makanan dan lauk pauk langsung kepada warga yang sangat miskin ini, naik menjadi Rp1,8 miliar. Langkah ini diapresiasi oleh Komisi IV DPRD Kabupaten Majalengka. Ketua komisi IV H Hanurajasa Tatang R bersama sejumlah anggota komisi telah meninjau langsung realisasi dari program ini ke sejumlah sampel desa dan kecamatan, beberapa waktu lalu. Dalam pelaksanaannya, pihaknya menitipkan agar program yang bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan ini dapat tersalurkan dengan tepat sasaran. “Kami berpesan kepada Dinas sosial selaku pengendali program ini agar sangat selektif dalam mengakomodir para calon penerima yang diusulkan dari desa-desa. Proses verifikasi dan pengecekan kondisi calon penerima harus dilaksanakan secara riil,” ujarnya. Anggota komisi IV lainnya Aop Ropiki Iskandar MPdI menambahkan, bertambahnya anggaran pada program rantang kanyaah ini harus menghasilkan output yang berbanding lurus dengan tujuan dari diadakannya program ini. Yakni, menekan angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka yang saat ini masih mencapai dus digit (10 persenan). Tentu hal ini akan tercapai manakala perencanaan, pelaksanaan, dan pengendaliannya berjalan maksimal. “Kami apresiasi langkah Pemkab Majalengka yang kembali menganggarkan dana untuk program Rantang Kanyaah ini di tahun 2020, bahkan dengan nilai yang lebih besar dari awal dicanangkannya program tersebut. Mudah-mudahkan dengan perencanaan dan pengendalian yang matang, dapat memangkas angka kemiskinan,” ujarnya. Seperti diketahui, sasaran program ini adalah penduduk yang sangat miskin, yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Mereka mendapatkan bantuan diberi makan langsung oleh pemerintah setiap hari, dengan jatah makan dua kali dalam sehari. Dengan porsi makan yang disajikan sekitar Rp3 ribu sampai Rp4 ribu sekali makan. Nasi dan lauk pauk yang layak untuk dikonsumsi bagi pemenuhan kebutuhan pangan penduduk miskin tersebut. Atau jika dikumulasikan selama satu tahun, penduduk miskin tersebut mendapat jatah bantuan makan sebesar Rp2,5 juta per orang. Dananya, akan ditipkan ke pemerintah desa melalui warung terdekat kediaman penduduk miskin tersebut. Sehingga, untuk penyediaan porsi makan juga dapat dibeli bahan makanan dari warung terdekat itu. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: