Kasus Keracunan, Dinkes Tunggu Surat Edaran BPOM

Kasus Keracunan, Dinkes Tunggu Surat Edaran BPOM

MAJALENGKA–Dinas Kesehatan Majalengka masih menunggu surat edaran dari BPOM terkait adanya insiden keracunan kopi penambah stamina, beberapa waktu lalu. Hingga kini, belum ada surat dari BPOM yang ditujukan ke masing-masing daerah untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. \"Kami belum bisa bergerak ke lapangan. Karena dasar kami untuk kroscek ke lapangan ketika sudah ada instruksi dari BPOM. Jika BPOM sudah menetapkan beberapa merek kopi yang dianggap berbahaya jika dikonsumsi, baru kami tindaklanjuti menarik dari perdagangan,\" ujar Kasi Perizinan dan Pengawasan, Obat-obatan Makanan dan Minuman, Dinas Kesehatan kabupaten Majalengka Drs Rian Patriana. Pihaknya tidak menampik jika produk kopi penambah stamina pria itu beredar di beberapa daerah termasuk Kabupaten Majalengka. Hanya saja, Dinkes bersama instansi terkait lainnya tidak asal bergerak, melainkan menunggu instruksi dari BPOM. \"Paling iseng saja atau bukan waktu kedinasan main ke toko herbal. Biasanya di sana sering ada,\" ungkapnya. Rian memaparkan, sejatinya isu kopi penambah stamina pria berbahan kimia itu sudah ada sejak 2014 lalu. Artinya peristiwa ini merupakan kasus lama.  Pihaknya pun siap bergerak jika ada instruksi dari BPOM untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. \"Kami juga akan komunikasi dengan Dinkes Kabupaten Sumedang, apakah memang sudah ada edaran atau instruksi untuk menindaklanjuti hingga menarik beberapa produk kopi yang dianggap berbahaya bila di konsumsi,\" imbuhnya. Namun demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Majalengka untuk lebih berhati-hati dalam membeli hingga mengkonsumsi produk kopi penambah stamina pria itu. Kenali kemasan berlabel BPOM hingga expire date atau tanggal kedaluwarsa. Sementara itu, salah seorang warga Panyingkiran, Permana (28) mengaku sering mengkonsumsi kopi penambah vitalitas pria. Hanya saja, dirinya lebih selektif pemilihan merek kopi tersebut. \"Iya memang, saya juga sering beli. Itupun pilih-pilih tidak asal konsumsi. Kebetulan teman se-kantor juga jualan kopi stamina. Tapi sampai sekarang juga aman untuk dikonsumsi. Kita juga bisa melihat dari kemasannya berlabel (BPOM) hingga komposisinya agar lebih aman untuk di minum,\" paparnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: