Menteri Nusron: Sertipikat Terbitan Lama Picu Tumpang Tindih, Warga Diminta Segera Mutakhirkan Data Tanah

RADARMAJALENGKA.COM-MAKASSAR– Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengimbau masyarakat yang memiliki sertipikat tanah terbitan lama untuk segera melakukan pemutakhiran data guna mencegah tumpang tindih kepemilikan. 

Imbauan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi bersama Kepala Daerah se-Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (13/11/2025).

Menteri Nusron menjelaskan bahwa tumpang tindih sertipikat atau bahkan munculnya sertipikat ganda pada satu bidang tanah umumnya terjadi pada sertipikat terbitan lama. Pada masa itu, regulasi, teknologi, dan infrastruktur pertanahan belum sebaik kondisi saat ini, sehingga banyak bidang tanah yang belum tercatat dalam sistem digital.

BACA JUGA:Kolaborasi ATR/BPN–KPK Perkuat Layanan Pertanahan, Wamen Ossy Tekankan Transparansi dan Integritas

“Permasalahan tumpang tindih biasanya karena itu produk lama yang belum masuk ke dalam database digitalisasi pertanahan. 

Ketika ada pemohon yang melampirkan dokumen fisik, yuridis, dan histori tanah lengkap, sertipikat bisa terbit,” jelas Menteri Nusron.

Situasi ini semakin rentan jika tanah tidak dijaga, batas tidak jelas, tetangga tidak saling mengenal, atau pemerintah desa tidak menerima informasi mengenai sertipikat tersebut.

Gunakan Aplikasi Sentuh Tanahku

Untuk mendorong kemandirian masyarakat dalam menjaga aset tanahnya, Menteri Nusron meminta masyarakat memanfaatkan aplikasi Sentuh Tanahku. 

Aplikasi resmi ATR/BPN tersebut memungkinkan warga memeriksa informasi dasar bidang tanah, memantau proses layanan, dan memastikan kesesuaian data yang tercatat di sistem.

BACA JUGA:Baznas Majalengka dan FORKASPEL Kolaborasi Bangun Ekosistem Zakat Desa untuk Perkuat Layanan Sosial

Keberadaan aplikasi ini dinilai dapat membantu masyarakat melakukan pengecekan awal sebelum datang ke kantor pertanahan untuk pemutakhiran data.

Digitalisasi dan Penguatan SDM

Menteri Nusron menegaskan bahwa digitalisasi layanan dan penguatan aparatur merupakan langkah penting dalam transformasi pertanahan. 

Sumber: