PR Besar Pemerintah Daerah, Angka Kemiskinan di Majalengka Masih 10,82 Persen
Dalam momentum peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Bupati Majalengka, H Eman Suherman, prihatin bahwa tingkat kemiskinan di wilayahnya masih tergolong tinggi.-Baehaqi-radarmajalengka
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar yang harus segera ditangani oleh pemerintah daerah.
Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Bupati Majalengka, H Eman Suherman, prihatin bahwa tingkat kemiskinan di wilayahnya masih tergolong tinggi.
Berdasarkan data terbaru, angka kemiskinan di Majalengka tercatat sebesar 10,82 persen, atau masih berada di atas ambang 10 persen.
Hal tersebut disampaikan Bupati saat memberikan amanat dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan yang digelar di Lapangan GGM Majalengka, Minggu (17/8) lalu.
BACA JUGA:Pansus Hak Angket DPRD Pati Berjalan, Wagub Jateng Tegaskan Pelayanan Publik Tak Boleh Terganggu
Menurut Eman, persoalan kemiskinan bukan sekadar soal angka, melainkan kondisi nyata yang harus ditangani dengan langkah konkret, melibatkan seluruh pihak, dan berlandaskan semangat kebersamaan.
“Angka 10,82 persen ini bukan sekadar statistik. Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama dengan semangat Kemerdekaan ke-80. Mari kita bergotong royong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bumi Sindangkasih,” ujarnya.
Selain isu kemiskinan, Bupati Eman juga menyoroti tantangan lain yang masih menjadi hambatan dalam pembangunan daerah.
Berdasarkan data yang ada, angka stunting di Majalengka mencapai 18 persen. Sementara itu, rata-rata lama sekolah masyarakat hanya berada di angka 7,3 tahun.
Eman menegaskan bahwa kondisi ini harus menjadi peringatan untuk bekerja lebih keras. Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat merupakan kunci utama dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Stunting yang masih tinggi dan angka pendidikan yang belum optimal adalah tantangan besar. Kita tidak boleh menyerah. Justru, momentum kemerdekaan ini harus menjadi titik balik untuk melakukan perubahan,” katanya.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Bupati juga memaparkan sejumlah capaian yang telah diraih pemerintahannya bersama Wakil Bupati dalam 100 hari kerja pertama menuju visi "Majalengka Langkung Sae".
Beberapa program prioritas yang telah dijalankan antara lain: Gerakan ASN Berduha, sebagai upaya membangun akhlak aparatur sipil negara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
