Penanaman Pohon di Sungai Ciwaringin: Upaya Desa Sepat Atasi Abrasi dan Dampak Perubahan Iklim
Pemdes Sepat bersama Bhabinsa dan pendamping desa Kecamatan Sumberjaya menanam puluhan pohon jenis Ketapang dan mahoni di bantaran sungai Ciwaringin yang merupakan titik abrasi sungai, Jumat 18 Juli 2025.-Ono Cahyono-radarmajalengka
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Abrasi Sungai Ciwaringin menjadi permasalahan klasik yang telah lama terjadi di Desa Sepat, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.
Selama puluhan tahun, kondisi tersebut belum mendapatkan penanganan serius dari instansi terkait.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Sepat, Kecamatan Sumberjaya, mengadakan kegiatan penanaman puluhan bibit pohon di bantaran Sungai Ciwaringin, Jumat, 18 Juli 2025.
Kepala Desa Sepat, Akbar Sudrajat, mengatakan bahwa penanaman bibit pohon jenis mahoni dan ketapang ini merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi abrasi di Sungai Ciwaringin.
“Kami hanya bisa menanam puluhan bibit pohon di titik abrasi Sungai Ciwaringin, karena perbaikan permanen bukan wewenang Pemdes. Itu merupakan tanggung jawab BBWS,” ujar Akbar.
BACA JUGA:Halaqah Babakan Ciwaringin: Maklumat Babakan dan Sikap Terhadap Kebijakan Jabar
Ia mengungkapkan bahwa permasalahan abrasi di wilayah tersebut telah terjadi selama puluhan tahun tanpa ada perhatian serius dari pemerintah pusat.
Bahkan, beberapa rumah warga telah terdampak akibat luapan air sungai, yang juga mengancam puluhan kepala keluarga di sekitar bantaran sungai.
Akbar menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya mengatasi abrasi, baik dengan mengusulkan pembangunan bronjong kepada OPD terkait maupun melalui penanaman bibit pohon di titik-titik rawan abrasi.
“Kami berharap, dalam jangka panjang, pohon-pohon yang ditanam ini dapat tumbuh besar dan mampu menahan derasnya arus air saat Sungai Ciwaringin meluap,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BPD Sepat, Maslikin SPdI menegaskan bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat desa untuk lebih peduli terhadap lingkungan, termasuk dalam menangani persoalan abrasi yang telah lama terjadi.
“Kalau kita benar-benar bertanggung jawab dalam menjaga keindahan desa, itu bukan hanya untuk manusia, tapi juga untuk seluruh makhluk hidup. Abrasi ini merupakan masalah klasik yang harus terus diupayakan solusinya agar tidak terjadi abrasi susulan. Kami sangat berharap pemerintah segera melakukan perbaikan,” katanya.
Pendamping Desa Kecamatan Sumberjaya Uju Juhara SPd mengingatkan bahwa masyarakat harus memiliki kesadaran penuh akan pentingnya menjaga area tanggul sungai.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
