BANDUNG, RADARMAJALENGKA.COM - Biaya Tol Getaci atau Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap mencapai Rp 56,2 triliun atau 10 kali lipat Tol Cisumdawu yang sebentar lagi selesai.
Sebagai perbandingan, biaya Tol Cisumdawu adalah Rp 5 triliun untuk panjang jalan 60-an kilometer. Sementara biaya Tol Getaci mencapai Rp 56,2 triliun untuk jarak 200-an kilometer serta pemerjaan yang dibagi 2 tahap.
Tol Getaci butuh biaya segitu besar, karena panjang jalan tol yang mencapai 200 kilometer lebih dan menghubungkan Bandung dengan Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah.
Tidak hanya itu, biaya Tol Getaci juga besar karena melewati banyak bukit, gunung, hingga kawasan dengan struktur geologi yang rumit di sekitar Gedebage.
BACA JUGA:TERBUKTI GUYS! Tutorial Saldo DANA Gratis Terbukti Membayar Tanpa Aplikasi, Rp 700 Ribu Per Hari
Lantaran besarnya biaya, semula Tol Getaci akan dikerjakan keroyokan konsorsium BUMN dan swasta. Namun, tidak mendapatkan jaminan pendanaan, sehingga harus dilakukan lelang ulang.
Imbasnya, proyek yang ditargetkan selesai di tahun 2024 untuk Tahap I, hampir dipastikan molor. Meski Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat masih optimis selesai di tahun depan.
Karenanya, lelang ulang tetap berjalan dan pembebasan lahan juga dilakukan oleh pemerintah. Terutama di Gedebage sampai ke Garut Utara yang akan dibangun Seksi 1.
Selanjutnya akan diteruskan ke Seksi 2 yakni dari Garut Utara ke Simpang Susun Tasikmalaya. Meski belum diketahui berapa biaya pembebasan lahan yang digelontorkan.
BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Buat Warga Majalengka, Bisa Buat ke Bandung lewat Tol Cisumdawu
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian membenarkan bahwa proyek ini akan dilakukan lelang ulang dalam waktu dekat.
Alasan proyek jalan tol terpanjang di Indonesia akan dilakukan lelang ulang, karena tidak kunjung terjadi penandatanganan dukungan pembiayaan dari perbankan (financial close).
"(Tol Getaci) lelang ulang karena kemarin tidak financial close," kata Hedy, seperti dilansir radarmajalengka.com dari Antara, Jumat, 19, Januari 2023.
Semula, proyek tersebut bakal dikeroyok oleh konsorsium yang dibentuk BUMN dan swasta dengan PT Jasa Marga menjadi pemegang saham mayoritas yakni 32,5 persen.
BACA JUGA:MELINTASI SUNGAI CIMANUK, Pengusaha Majalengka Diabadikan Jadi Nama Jembatan di Tol Cipali