Harga Pupuk Subsidi Turun 20 Persen, Petani Majalengka Sambut Gembira Kebijakan Pemerintah
pupuk subsidi-DOKUMEN-Radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, H Gatot Sulaeman AP MSi, mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang menurunkan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen.
“Ini tentu menjadi kabar gembira bagi para petani di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Majalengka. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, melalui Kementerian Pertanian, pemerintah kembali menggulirkan program pro rakyat dengan menurunkan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen,” ujar Gatot, Selasa (28/10/2025).
Gatot menjelaskan, penurunan harga jual pupuk subsidi yang mulai berlaku sejak 22 Oktober 2025 ini diharapkan mampu meningkatkan produksi pangan, seperti padi, jagung, kedelai, dan komoditas lainnya.
“Tujuan utama pemerintah menurunkan harga pupuk subsidi adalah untuk menekan biaya usaha pertanian tanaman pangan agar lebih efisien, sehingga sektor pangan menjadi lebih prospektif ke depannya,” jelasnya.
BACA JUGA:Bupati Majalengka Tegas: Pengusaha yang Belum Kembalikan kelebihan Bayar Akan Diblacklist
Ia mengungkapkan, dari total penduduk Kabupaten Majalengka yang mencapai sekitar 1,3 juta jiwa, sebanyak 70 persen di antaranya bermata pencaharian sebagai petani. Adapun luas lahan pertanian di Majalengka mencapai 30.996,42 hektare.
Menurut Gatot, setelah kebijakan penurunan harga tersebut, harga eceran pupuk urea subsidi turun dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram.
Sementara itu, harga pupuk NPK subsidi turun dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kilogram, pupuk NPK non-subsidi dari Rp3.300 menjadi Rp2.640 per kilogram, pupuk ZA dari Rp1.799 menjadi Rp1.360 per kilogram, dan pupuk organik dari Rp800 menjadi Rp649 per kilogram.
Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Kominfo Majalengka itu menjelaskan, terdapat sepuluh komoditas pertanian yang mendapat subsidi pupuk dari pemerintah, yakni padi, jagung, kedelai, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kakao, kopi, ubi, dan tebu.
“Dengan dimulainya musim tanam di Kabupaten Majalengka, diharapkan penurunan harga pupuk ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi pangan,” ujarnya.
Mantan Kabag Tata Pemerintahan Setda Majalengka itu menambahkan, terdapat 235 kios pengecer pupuk di bawah naungan PT Pupuk Indonesia yang tersebar di 26 kecamatan dan 330 desa di seluruh wilayah Kabupaten Majalengka.
“Pemerintah mendorong para kios pengecer agar lebih efisien dan mempermudah proses penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani,” imbuh Gatot.
Sementara itu, salah satu petani asal Baribis, Karsa, menyambut baik kebijakan pemerintah tersebut.
“Program penurunan harga pupuk ini sangat berpihak kepada petani, apalagi menjelang musim tanam seperti sekarang. Namun, kami berharap agar para kios dan penyalur pupuk dapat lebih mempermudah proses penyalurannya,” harapnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
