Puluhan Tokoh dan Ulama Gelar Silaturahmi

Puluhan Tokoh dan Ulama Gelar Silaturahmi

BERDOA: Tokoh dan ulama dari Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, serta Kota dan Kabupaten Cirebon menghadiri acara Silaturahmi Bertema Hijriah.-Almuaras-radarmajalengka

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Puluhan tokoh dan ulama dari Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, serta Kota dan Kabupaten Cirebon menghadiri acara Silaturahmi Bertema Hijriah yang digelar di Saung Eurih, Kelurahan Cicurug, Kecamatan Majalengka, pada Sabtu (12/7).

Acara ini dipandu oleh moderator Ustad Gun Gun Gumilar, dan menghadirkan narasumber utama Ustad Agung Wisnu Wardhana, seorang tokoh aktivis 1998. Dalam paparannya, Ustad Agung menyampaikan bahwa hijrah adalah proses perubahan menuju persatuan Islam secara kaffah.

Kegiatan yang mengusung tema “Merajut Menuju Perubahan” ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, dengan diikuti sekitar 50 peserta.

“Hijrah bukan sekadar berpindah tempat secara fisik, melainkan sebuah transformasi menyeluruh terhadap visi, misi, dan strategi kehidupan. Hijrah adalah proses sosial menuju perubahan tatanan masyarakat yang lebih baik,” ujar Ustad Agung.

BACA JUGA:Resmob Polres Majalengka Tangkap Pelaku Pencurian Pecah Kaca di Pelabuhan Merak

Ia juga menambahkan bahwa dalam proses hijrah menuju perubahan, pasti ada banyak tantangan. Oleh karena itu, umat Islam perlu menyusun arah perubahan secara jelas dan tidak terjebak dalam sistem sekuler, demokrasi, dan kapitalisme.

Menurut Ustad Agung, Islamofobia terhadap konsep khilafah harus diluruskan. Khilafah adalah bentuk kepemimpinan umum yang berdasarkan syariat Islam.

“Dalam hukum Islam, kedaulatan berada di tangan syariat, sedangkan kekuasaan berada di tangan umat,” tegasnya.

Ia juga memaparkan ciri peradaban Islam, di antaranya ekonomi berbasis syariah, bebas riba dan eksploitasi politik, serta berpijak pada akhlak dan syariat.

BACA JUGA:Pemkab Majalengka Salurkan Rp2,2 Miliar Dana Bantuan untuk 8 Partai Politik Hasil Pemilu 2024

Peserta dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dedi Jubaedi, mengapresiasi paparan Ustad Agung. Ia menekankan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) harus berbasis syariah dan menjunjung keadilan universal, baik bagi muslim maupun non-muslim.

“Umat Islam adalah satu tubuh yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat imajiner,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh Persatuan Islam (Persis) Kabupaten Majalengka, Ustad Moch H Ridwan menegaskan pentingnya makna hijrah sebagai upaya menghapus sekat-sekat wilayah dalam kehidupan umat Islam.

Dari unsur PD Muhammadiyah Kabupaten Majalengka, Drs H Ajid turut memberikan apresiasi terhadap semangat Tahun Baru Muharam sebagai momentum merangkai peradaban Islam kaffah. Ia juga mendorong agar sistem kalender hijriah bisa diterapkan secara global.

“Kita harus terus menggerakkan amal dan ilmu, serta mendorong terwujudnya sistem kalender hijriah yang terintegrasi,” pungkasnya. (ara)

BACA JUGA:Konsisten Hadirkan Layanan Terbaik, Wealth Management BRI Raih Penghargaan Global Private Banker

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: