Burung Hantu Jadi Andalan Kendalikan Hama Tikus

Burung Hantu Jadi Andalan Kendalikan Hama Tikus

RUBUHAN: Sebuah inovasi ramah lingkungan yang kini mulai diterapkan di sejumlah perkebunan tebu, dengan pemasangan rumah burung hantu di sekitar lahan untuk mengatasi serangan hama tikus secara alami.-Ono Cahyono-radarmajalengka

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM  - Untuk mengatasi serangan hama tikus yang kerap merugikan para petani, sebuah inovasi ramah lingkungan kini mulai diterapkan di sejumlah perkebunan tebu.

Inovasi tersebut adalah pemanfaatan burung hantu sebagai pengendali hama alami.

Langkah ini dilakukan melalui pemasangan rumah burung hantu atau Rubuha di sekitar area kebun tebu.

PNS POPT Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Tahliyatin Wardanah, mengungkapkan bahwa burung hantu, khususnya jenis Tyto alba atau serak jawa, dikenal sebagai predator alami tikus.

BACA JUGA:Menteri ATR Nusron Ajak Kepala Daerah Sulawesi Percepat RDTR, Target Nasional Masih Kurang 1.300 Dokumen

"Seekor burung hantu dewasa dapat memangsa hingga delapan ekor tikus setiap malam. Ini menjadikannya solusi yang efektif untuk mengurangi populasi hama tanpa perlu menggunakan racun kimia atau jebakan berbahaya," jelas Tahliyatin.

Ia juga menginisiasi dan membimbing para petani dalam menerapkan inovasi ini melalui karya inspiratifnya yang bertajuk PESTA RAMLI & SAERAH, dengan melakukan pelatihan dan pembuatan rumah burung hantu bagi petani tebu di Kabupaten Majalengka.

“Rumah-rumah burung hantu sengaja dipasang di lokasi-lokasi strategis agar burung hantu merasa nyaman untuk bersarang dan berkembang biak,” tambahnya, Kamis, 10 Juli 2025.

Sementara itu, seorang petani tebu dari Desa Pilangsari, Kecamatan Jatitujuh, Tarsidi, mengungkapkan bahwa kehadiran burung hantu telah membawa dampak positif terhadap hasil panen.

BACA JUGA:Majalengka Atur Jam Belajar Efektif Mulai Pukul 06.30 WIB, Berlaku untuk PAUD hingga SMP

“Dulu kami sering gagal panen karena serangan tikus. Tapi sejak ada rumah burung hantu, jumlah tikus berkurang drastis. Sekarang kami bisa panen dengan gembira,” ujar Tarsidi. (ono)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: