"Kedepan nantinya ada kerjasama antar desa untuk menyiapkan TPS. Kalau saja sekarang tiga desa sepakat membuat TPS, maka bisa campur semua ke sana. Dari situ kita tarik. Jadi sudah jelas ada TPS yang bisa dipakai oleh tiga desa. Setelah itu kita tarik ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)," bebernya.
Meski demikian, kata Eman, konsekuensinya akan menambah alat angkutan. Pihaknya akan mengkaji terkait penambahan alat ketika desa sudah membuat TPS serta jarak jangkauannya. Di samping itu juga nanti akan terus menyampaikan kepada masyarakat terkait dengan pola 3R (Reuse, Reduce dan Recycle).
Terkait TPA yang sudah over kapasitas, Eman tidak mempunyai rencana untuk memindahkannya. Namun dia tengah mengupayakan solusi untuk mengurangi volume sampah di TPA Heuleut kecamatan Kadipaten.
"TPA Tetap di sana. Mudah-mudahan ada investor yang mau masuk. Mau mengelola masalah persampahan. Nanti ada semacam mesin pengolahan. Mudah-mudahan itu bisa clear," pungkasnya. (ono)