MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Universitas Majalengka (Unma) berupaya meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran bawang putih varietas Starmil 99.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.
Penanggung jawab kegiatan dari Fakultas Pertanian Universitas Majalengka, Dadan Ramdani Nugraha, menjelaskan bahwa kegiatan ini diimplementasikan melalui kolaborasi dengan Faperta Unma, Faperta Unigal, DKP3 Majalengka, Pemdes Nunuk Baru, dan petani lokal.
"Kolaborasi antara pemangku kepentingan ini bertujuan untuk mengembangkan budidaya bawang putih lokal di dataran rendah. Penelitian terbaru di Desa Nunuk Baru menunjukkan bahwa varietas bawang putih lokal Starmil 99 memiliki potensi hasil yang tinggi, terutama jika ditumpangsarikan dengan cabai rawit," paparnya pada Selasa, 24 September 2024.
BACA JUGA:Jelang Pilkada, Polres Majalengka Amankan Upal Rp2,4 M
Dadan menyebutkan bahwa pengabdian ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) untuk memaksimalkan potensi pengembangan tanaman bawang putih di dataran rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bawang putih Starmil 99 yang ditanam di dataran rendah adaptif dan cepat berproduksi, dengan masa panen yang lebih cepat dibandingkan varietas lainnya.
"Dengan hasil yang tinggi dan efisiensi lahan yang optimal, pola tumpang sari antara bawang putih dan cabai rawit sangat layak dikembangkan di dataran rendah," tuturnya.
Dadan menjelaskan bahwa sistem tumpang sari ini memberikan petani peluang lebih besar untuk meminimalkan risiko gagal panen dan memaksimalkan keuntungan dari dua komoditas sekaligus.
BACA JUGA:Kementerian ATR/BPN Upayakan Perwujudan RDTR dengan Menekan Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Sistem tumpang sari dengan cabai rawit berpotensi memberikan keuntungan ekonomi signifikan, dengan keuntungan bersih sebesar Rp247.800.000 per hektare (Ha) per musim.
"Selain keuntungan finansial, usaha tani ini juga berdampak positif pada aspek sosial, menyerap tenaga kerja lokal hingga 134 hari kerja pria dan 141 hari kerja wanita per hektare per musim," paparnya.
Bawang putih Starmil 99 merupakan varietas lokal asal Majalengka yang diakui sebagai varietas lokal pada 31 Mei 2024 dan telah terdaftar di Pusat Pendaftaran Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian dengan nomor 048/A.9/05/2024.
Dengan terdaftarnya varietas lokal ini, Dadan menilai petani memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan nilai jual produk.
BACA JUGA:Beri Kuliah Umum di UNPAD, Menteri AHY Terangkan Keunggulan Sertipikat Tanah Elektronik