Para narasumber memberikan penjelasan yang detail mengenai teknik-teknik pemanfaatan pekarangan rumah untuk bercocok tanam, serta langkah-langkah praktis dalam membuat pupuk organik cair dari limbah botol plastik.
Ditambahkan Yeni, penyuluhan ini merupakan salah satu program kerja unggulan dari KKN-T Universitas Majalengka (Unma) di Desa Juntikebon yang dirancang untuk mendukung kemandirian pangan masyarakat dengan memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal.
"Sehingga para petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia melalui produksi Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah rumah tangga," tandas Yeni.
Salah seorang pemateri, Eka Aminpraja menjelaskan ada tiga manfaat Pupuk Organik Cair (POC) dengan metode ember tumpuk, diantaranya dapat mengurangi dan mengatasi potensi penumpukan sampah dapur.
Kemudian dapat menghemat modal budidaya tanaman. Serta sebagai peluang bisnis yang menguntungkan.
"Karena selain menghasilkan POC, akan di dapatkan juga berupa kompos dan maggot mengandung 50 persen protein yang dapat dijadikan pakan ternak unggas dan ikan," beber Eka.
Menurut Eka, program kerja (Proker) yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN-T Unma desa Juntikebon melalui pemanfaatan pekarangan dan pembuatan pupuk organik cair (POC) mendapatkan apresiasi dari petani dilihat dari antusias menerima semua materi penyuluhan.
Diharapkan Eka, para petani di desa Juntikebon sebagai pahlawan pangan ini dapat memanfaatkan limbah-limbah rumah tangga menjadi pupuk organik.