"Melalui dua terobosan ini, kami juga meminta setiap OPD di lingkungan Pemkab Majalengka untuk berinovasi. Mininalnya, satu OPD satu inovasi, karena inovasi ini untuk mempercepat waktu untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat, yang harusnya membutuhkan tiga tahun dengan inovasi bisa selesai dalam satu tahun," ungkapnya.
Sementara Kepala DK2UKM Kabupaten Majalengka, Arif Daryana, menyampaikan, secara umum Si Dirut Gaya Artis merupakan aplikasi sederhana yang menggunakan barcode dan terkoneksi langung dengan laman perusahaan. Dari barcode tersebut pencari kerja akan diarahkan ke LPK dan BLK untuk melihat detail persyaratan lengkapnya.
"Nantinya, kami menyiapkan barcode saat PT Kaldu Sari Nabati Indonesia Plant Majalengka membutuhkan karyawan yang bisa diakses pencari kerja untuk masuk ke website LPK Darma Wangsa Nusantara yang telah ditunjuk dalam perekrutan karyawannya. Kemudian akan diseleksi kualifikasi sesuai kebutuhan, dan diserahkan ke perusahaan," paparnya.
Usai meluncurkan inovasi Si Dirut Gaya Artis, Dedi juga melauncing Majalengka Berbicara (Mabar) yang digagas Diskominfo Kabupaten Majalengka. Menurutnya, program Mabar tersebut bakal digelar rutin setiap bulannya dengan tema yang berbeda-beda. Seperti halnya kali ini yang membahas Si Dirut Gaya Artis.
"Dalam inovasi mabar ini akan membahas beragam masalah. Misalnya, bulan depan mengenai jalan rusak yang akan menghadirkan DPUTR, lalu berikutnya soal wisata dibahas bersama Disparbud. Kami juga meminta masukan mengenai permasalahan apa yang dibahas dalam program Mabat ini," pungkas Dedi.
Di tempat yang sama, Head of Corporate Human Capital PT KSNI Bani Utomo mengungkapkan, langkah strategis jajarannya menjadi pilot project Si Dirut Gaya Artis selaras dengan upaya DK2UKM Kabupaten Majalengka dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, memberdayakan SDM atau talenta lokal yang unggul, mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan keterampilan dalam usaha produksi makanan, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat Majalengka.
"Kami sangat senang dapat menjalin kerja sama dengan LPK Darma Wangsa yang memiliki alur kerja dan sistem yang terintegrasi dengan Disnaker Kabupaten Majalengka. Melalui manufaktur kami, yang merupakan manufaktur wafer terbesar di dunia dengan luas lahan lebih dari 15 hektare, kami berharap dapat memberdayakan talenta lokal yang unggul serta memberikan kontribusi dalam mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Majalengka yang mencapai 5,71 persen," katanya.
Di tahap awal, pihaknya dan LPK Darma Wangsa akan menggelar program pelatihan penunjang produksi (helper) di lingkungan manufaktur Majalengka. Dengan dukungan talenta lokal, perusahaan dapat meningkatkan nilai tambah perusahaan sekaligus meningkatkan daya saing talenta asal Majalengka.