Ada yang mengobarkan pemberontakan di bagian utara Kota Blitar, ada yang dari timur, selatan dan barat. Pemberontakan akhirnya bisa dipadamkan karena Jepang, selain menggunakan tentaranya sendiri yang bersenjata lebih lengkap, juga menggunakan tentara PETA dari kabupaten lain. Para pemberontak tak ingin membunuh bangsa sendiri.
Setelah pemberontakan dipadamkan, Soeprijadi melarikan diri dari Blitar.
BACA JUGA:Suhu Bumi Mendidih, 298 Spesimen Homo Berubah Selama 50.000 Tahun, Otak Manusia Semakin Mengecil
Ada kisah dimana Soeprijadi sembunyi di rumah Nakajima (pelatihnya saat di Senindoyo) di Salatiga. Selanjutnya Soeprijadi melarikan diri ke Bayah di Banten Selatan.
Namun upaya untuk melacak dimana sebenarnya Soeprijadi berada belumlah berhasil. Makam di Bayah yang diyakini sebagai makan Soeprijadi, saat digali ternyata kosong.
Pemerintah R.I menghargai jasa-jasa Soeprijadi dan memberikannya gelar Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden R.I No. 063/TK/ Tahun 1975, tanggal 9 Agustus 1975. (*)