RADARMAJALENGKA.COM-Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menghadiri pergelaran angklung terbesar di dunia yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (5/8).
Zulhas bersama menteri lainnya, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Mendikbudristek Nadiem Makarim, MenpanRB Azwar Anas, ikut memainkan angklung untuk memeriahkan acara yang dipimpin langsung Presiden Jokowi.
Yang menarik, kemeja yang dikenakan Zulhas meski berbeda namun memiliki motif yang sama dengan Ganjar Pranowo.
BACA JUGA:Hidup di Tahun Penuh Bahaya, Megawati Jadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
Garis hitam putih vertikal merupakan representasi dari pesan Presiden Jokowi soal keberanian.
"Hitam putih adalah keberanian. Hitam putih adalah sikap untuk tidak menjadi abu-abu. Sebuah keputusan untuk berkata ya atau tidak," ujarnya Rabu (19/7).
Ketua Umum RGP2024, Heru Subagia menilai pemilihan motif tersebut merupakan salah satu upaya Zulhas untuk membangun citra di masyarakat nasionalis.
BACA JUGA:Benarkah Kepemimpinan di Indonesia Erat dengan Kekuatan Mistis?
Berdasarkan arti warnanya, ia menyebut secara umum hitam kerap dikaitkan dengan simbol penantang, penuh misteri ataupun hal buruk. Di sisi lain, warna putih dinilai identik dengan kesan suci, kebaikan hingga kepolosan. "Jadi secara umum, hitam-putih dapat dimaknai sebagai menghargai perbedaan, saling melengkapi dan memahami ada sisi baik dan buruk dalam diri," ujarnya kepada radarmajalengka.disway.id, Senin (7/8). Di sisi lain, Heru menilai motif kemeja tersebut juga memungkinkan memiliki makna lain apabila benar-benar dipilihkan secara langsung oleh Zulhas untuk Ganjar. "Itu makna umum, tapi karena ini identitas dari Ganjar tentu kita mafhum beliau selalu melihat dari kacamata budaya Jawa," tuturnya.
BACA JUGA:Raksasa Kerdil Anjawong Ini Kisahnya di Naskah Kulit Kayu, Sosok Gaib Prabu Siliwangi Ia menuturkan dalam budaya Jawa, warna hitam kerap kali dilambangkan sebagai simbol kebijaksanaan, kesetaraan, hingga keberanian. Sementara untuk warna putih mengartikan kebersihan, kesucian, kejujuran, pemaaf, dan cinta. Nilai-nilai tersebut, kata dia, erat kaitannya dengan sifat religius atau spiritual. "Jadi makna hitam putih dalam konteks masyarakat Jawa, tentu ingin menggambarkan adanya kebijaksanaan dan kesetaraan, baik dalam kejujuran dan maupun dalam kesucian," jelasnya.
BACA JUGA:Zulhas Belum Pastikan Dukungan, Heru Subagia: Siap Digusur Jika PAN Pilih Prabowo
Indonesia memecahkan rekor Guinness World Record dengan kategori pergelaran angklung terbesar di dunia. Tercatat ada 15.110 peserta di GBK yang hadir di acara pemecahan rekor ini.