MENARIK! TPS di Putridalem Usung Konsep Pewayangan

MENARIK! TPS di Putridalem Usung Konsep Pewayangan

UNIK: TPS 005, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka mengusung konsep budaya mulai dekorasi TPS hingga petugas dihias ala tokoh-tokoh pewayangan.-Ono Cahyono-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM  - Berbagai cara dilakukan petugas KPPS untuk menarik antusias masyarakat dalam meningkatkan partisipasi di Pemilu 2024. Di sejumlah titik Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Majalengka mendekorasi dengan unik.

Tak terkecuali di TPS 005, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyambut hajat 5 tahunan ini, TPS tersebut mengusung konsep budaya. Dekorasi TPS hingga petugas dihias ala pewayangan.

Selain penampilannya yang unik, suasana di TPS juga diberikan nuansa musik ala pewayangan.
Dengan demikian, masyarakat pun antusias saat menggunakan hak suaranya.

Salah seorang warga Dini mengaku sangat senang dan terhibur dengan dekorasi tersebut.
"Jadi terlihat sederhana tetapi menyenangkan dan terhibur," katanya.

BACA JUGA:Karna Sobahi Berikan Hak Suaranya di Pemilu 2024

Sementara itu, Ketua KPPS 005 Oman Rohman mengungkapkan, selain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, konsep ini juga untuk meredam tensi panas selama proses pemilu berlangsung.

"Kami mengusung konsep budaya pada hari pemilihan ini supaya menarik minat masyarakat untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya dengan rasa senang," kata Oman.

Disamping itu juga agar membuat nyaman dan indah. Pihaknya mengusung konsep kerajaan, karena di dalam suatu negara kalau dalam pewayangan itu ada raja, ada kesatria, ada Srikandi.
Kemudian ada juga tokoh butanya, Rahwana.

"Nuansa pemilu cukup panas. Ada angkara murka dan kebaikan. Juga ada penasehat, kebetulan saya sebagai semar," ungkapnya.

BACA JUGA:Perfoma Motor Makin Maksimal! Warga Bandung Sambut Meriah Kehadiran Motor Yamaha Terbaru LEXi LX 155

Oman mengaku konsep ini dinilai membuahkan hasil. Pasalnya sejak pagi hingga siang ini, masyarakat terus berbondong-bondong datang ke TPS.

Warga terus berdatangan karena mungkin penasaran melihat konsep yang dilakukan KPPS sehingga mereka cepat datang.

Oman menyampaikan, biaya untuk TPS unik ini murni dari kantong pribadinya.
Petugas KPPS setempat, dipastikan tidak dipungut biaya bahkan dipaksa untuk urunan.

"Alhamdulillah kalau masalah biaya ini 100 persen hasil donatur saya pribadi dan dibantu sama rekan-rekan TPS untuk tenaganya. Honor anggota KPPS tetap utuh, untuk lain-lain saya tanggung pribadi. Kebetulan saya seniman dan juga senang dekorasi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: