Bandara Pattimura terletak di Ambon. Bandara ini memperoleh penghargaan bandara terbaik di Kawasan Asia Pasifik untuk kategori bandara dengan kapasitas kurang dari dua juta penumpang per tahun.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Airport Council International yang berlokasi di Montreal, Kanada.
BACA JUGA:Sambut HUT ke-78 RI, Warga Desa Sidamukti Gelar Siang Pengajian Malam Hari Wayang Golek
5. Bandara Frans Kaisiepo
Melansir laman Kebudayaan.kemdikbud.go.id, Bandara Frans Kaisiepo terletak di Pulau Biak. Sejarah perkembangan kota Biak menyatu dengan sejarah pendirian Bandara Frans Kaisiepo. Bandara ini didirikan Jepang pada 1943.
Posisi Pulau Biak yang dekat dengan Samudra Pasifik membuat pulau karang ini penting bagi Jepang dalam memenuhi ambisinya saat itu untuk mengobarkan perang di Pasifik.
Namanya diambil dari nama salah satu tokoh integrasi Papua ke Indonesia. Kaisiepo adalah orang yang mengusulkan nama “Irian” untuk menyebut Papua.
Pada 1990-an, Bandara Frans Kaisiepo memainkan fungsi penting sebagai bandara internasional. Namun, saat krisis moneter pada 1998, peranan Bandara Frans Kaisiepo sebagai bandara internasional berakhir.
BACA JUGA:Nah Loh, Ini Peringatan Bagi Pelajar yang Suka Bolos Sekolah!
6. Bandara Banyuwangi
Menukil laman Angkasa Pura II, Bandara Banyuwangi terletak di Desa Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur.
Bandara dengan landas pacu 2.250 meter ini dibuka pada 29 Desember 2010. Diklaim sebagai bandara hijau pertama di Indonesia. Selain berfungsi sebagai bandara komersial, Bandar Udara Banyuwangi juga digunakan untuk keperluan pendidikan penerbangan.
7. Bandara Husein Sastranegara
Bandara Husein Sastranegara adalah sebuah bandar udara internasional yang terletak di Jalan Pajajaran Nomor 156, kelurahan Husen Sastranegara, kecamatan Cicendo, kota Bandung.
Pada awalnya bandara ini merupakan peninggalan Pemerintah Hindia Belanda dengan sebutan Lapangan Terbang Andir.
BACA JUGA:LANCAR & BAIK! Pelayanan Penerbangan Jamaah Haji dari BIJB Kertajati