Ukurannya yakni, panjang 33,5 meter, tinggi 8,4 meter, area sayap 79,9 meter persegi. Berat kosong yakni 25 ribu kilogram dan berat maksimal saat terbang atau take off adalah 45 ribu kilogram.
Meski ukurannya tidak terlalu besar, tetapi pesawat tersebut mampu mengangkut bagasi atau barang bawaan sampai 8,900 kilogram.
Sedangkan kapasitas bahan bakar mencapai 12.700 liter. Sehingga bisa menempuh 2.200 kilometer sekali terbang dengan kecepatan maksimal 870 kilometer per jam.
Karena ukurannya yang memang kecil, jangan heran kalau ruang kabin pesawat ini juga tidak terlalu luas.
BACA JUGA:Pesawat Cargo Terbesar di Dunia Mendarat di Bandara Kertajati, Dijuluki Si Gajah, Ini 4 Alasannya
Lebarnya hanya 3,1 meter dengan tinggi plafond 2 meter. Sedangkan kapasitas penumpang antara 78 sampai 90 orang.
Maskapai Transnusa yang berdiri di tahun 2005 mengoperasikan penerbangan berbiaya murah. Saat ini, beroperasi di 3 bandara untuk 3 rute yang berbeda.
Yakni, Bandara Soekarno-hatta Internasional Airport (CGK), Yogyakarta International Airport (YIA) dan I Gusti Ngurah Rai International Airport (DPS).
Maskapai ini juga baru saja membuka penerbangan internasional ke Kuala Lumpur, Malaysia dengan penerbangan langsung dari Jakarta.
BACA JUGA:Alasan Antonov yang Mendarat di Bandara Kertajati Dijuluki Si Gajah dan Monster Langit
Karenanya, menarik menantikan kiprah selanjutnya dari Transnusa, maskapai Indonesia pertama yang menggunakan pesawat produksi China.