Biasanya warga yang berada di luar kota akan pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama sanak saudara.
Umumnya tradisi ini dilaksanakan dengan makan bersama, saling bermaaf-maafan dan mendoakan satu sama lainnya.
4. Mandi Besar
Tradisi ini, juga tidak hanya ada di Kabupaten Majalengka. Tetapi seringkali dilaksanakan dengan mandi di sumber air atau mata air.
BACA JUGA:Kejar Tayang Tol Cisumdawu
Tentu saja, tradisi ini punya filosofi khusus dan tidak sekadar mandi. Yakni menyiapkan diri untuk memasuki bulan suci dengan bersuci.
5. Obrog
Warga Majalengka juga kerap melakukan obrog untuk membangunkan sahur. Biasanya pemuda yang berkeliling kampung mulai pukul 01.00 dini hari.
Ada yang membawa alat musik tabuh sampai sound system untuk membangunkan masyarakat dan sahur. Seringkali ajang obrog ini juga menjadi adu kreativitas antar kelompok obrog untuk membangunkan sakur.
6. Ngabuburit
Intinya, tradisi ini adalah jalan-jalan sore untuk mengisi waktu menjelang Buka Puasa. Sebenarnya, ngabuburit ini bisa dilakukan dengan beragam cara.
BACA JUGA:CUMA DITAMBAL! Warga Kecewa Perbaikan Jalan Provinsi yang Rusak di Majalengka, Janji Pak Uu Ditagih
Misalnya dengan berada di masjid dan membaca Alquran atau tadarusan, juga memperbanyak dzikir. Tetapi, ada juga masyarakat yang mengisi waktu dengan jalan-jalan.
Saat ngabuburit ini, biasanya jalanan lebih padat dari biasanya, karena masyarakat banyak yang keluar rumah untuk membeli hidangan buka puasa.
Menariknya, selama ngabuburit juga banyak yang memanfaatkan untuk berjualan, sekadar menyediakan kebutuhan buka puasa atau takjil.
7. Hidangan Kolak