“Jangan seperti sekarang konsep wisata di Majalengka tidak jelas arahnya. Begitu juga dengan industri yang tumbuh," ungkap Dadan.
Menurut dia, nanti yang banyak diuntungkan adalah Sumedang, karena memiliki banyak gate tol (pintu tol). Sedangkan di Majalengka yang diuntungkan hanya BIJB Kertajati.
"Saya kira dibukanya Tol Cisumdawu tidak berdampak langsung kepada Majalengka, justru industri kecil dirugikan, warung kecil di sekitar Jalan Majalengka – Bandung akan bangkrut,” tambahnya.
Oleh karena itu, supaya hal tersebut tidak terjadi seperti yang dialami para pedagang telur dan bawang di Tegal, harus ada action yang jelas dari Pemkab Majalengka.
Jika bicara gate tol, kata dia, tentunya sudah dan sangat terlambat, karena tol tersebut sudah terbangun. Karenanya, yang bisa dilakukan adalah penguatan sektor wisata, UMKM, industri dan lainnya.
Seperti diketahui, Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan atau Cisumdawu diprediksi akan tuntas pas Maret 2023. Akses tersebut akan digunakan pada mudik dan arus balik Lebaran.
Karenanya, dampak dari keberadaan Tol Cisumdawu tersebut juga harus diantisipasi, terutama untuk Kabupaten Majalengka.