Seperti diberitakan sebelumnya, dalam surat yang dikirimkan Bupati Indramayu kepada Kementerian PUPR, Bupati Nina menyampaikan bahwa Tol Kertajati-Indramayu telah masuk dalam SHP jaringan Tol Jawa Barat sehingga wajar kalau dimohon dilakukan percepatan pembangunannya.
SHP adalah format data vector yang digunakan untuk menyimpan lokasi, bentuk, dan atribut dari fitur geografis.
Dipaparkannya, manfaat pertama akses ekonomi masyarakat semakin terbuka. Juga berkurangnya beban jalan kabupaten sebab kendaraan akan terbagi ke tol.
“Manfaat lain akan ikut membuka isolasi daerah yang selama ini sulit dijangkau. Tentu saja ke depan diharapkan akan ada pembangunan jalan berupa jaringan dari dan menuju ke jalan tol,” jelasnya.
Bila Tol Kertajati-Indramayu dibangun maka akan banyak memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Indramayu khususnya.
Pertama akses menuju tol akan lebih mudah. Lainnya, dari tol Kertajati-Indramayu terkoneksi dengan jaringan tol Jawa Barat yang sudah dibangun sehingga akan mempercepat waktu tempuh.
Kemudian pada bidang industri, Tol Kertajati-Indramayu akan semakin membuka pengembangan industri menyusul telah ditetapkannya sejumlah kecamatan sebagai kawasan industri.
“Di kami juga ada asarama haji baru, lalu Pertamina dan kawasan industri. Yang akan segera dibangun ada lagi yakni Petrochemichal. Semuanya membutuhkan akses cepat, salah satunya Tol Kertajati-Indramayu,” pungkasnya.
Sementara itu, Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB Kertajati telah ditetapkan menjadi embarkasi dan debarkasi haji berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 99 tahun 2023.
Nantinya, jamaah haji dari Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang dan Sumedang akan diterbangkan dari Bandara Kertajati, Majalengka.