TERKENAL ANGKER! Tanjakan Jahim Diselimuti Aura Mistis, Kesaksikan Pengendara di Batas Ciamis dan Majalengka

Kamis 02-02-2023,04:00 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Meski demikian, keberadaan kawasan ini, juga belakangan ramai dikunjungi wisatawan. Mereka ingin menyaksikan keindahan alam di kawasan Jahim, sehingga tidak lagi menyeramkan.

Sudah tersedia juga spot foto untuk wisatawan, hingga area yang biasa dipakai untuk mengabadikan pemandangan dari dataran tinggi tersebut. Menariknya, di area Jahim juga ada Situs Batu Panjang yang teronggok begitu saja di pinggir jalan.

Tidak ada referensi yang dapat menjelaskan mengenai Situs Batu Panjang tersebut. Tetapi, kerap dikaitkan dengan sejarah masa lalu di kawasan itu.

Sayangnya, Situs Batu Panjang tidak terpelihara dan hanya berupa onggokan batu yang berada di dekat jalan.

BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, Bakal Ada Akses Tol Terdekat Bagi Masyarakat Pantura Indramayu Barat

Karenanya, Tanjakan Jamin ini bisa dibilang ngeri-ngeri sedap. Ngeri karena medannya juga kabut yang seringkali turun di pagi, siang, sore dan malam hari. Juga sedap, karena pemandangannya memang indah.

Nama jahim sendiri konon diambil dari nama “neraka jahanam” dikarenakan menurut beberapa kabar yang beredar tanjakan ini memiliki cerita yang berkaitan dengan mistis.

Salah satu cerita yang beredar di kalangan masyarakat yakni pada zaman dahulu tanjakan jahim merupakan tempat berkumpulnya para pelaku begal dan juga bajing loncat.

Para pelaku ini sering sekali menggangu masyarakat yang melintas di kawasan jahim. Tak segan-segan mereka dikabarkan sering sekali mengincar sampai dengan merampas barang bawaan milik para pelintas di tanjakan jahim.

BACA JUGA:Kerap Malu! Maja-Talaga Jalur Anak Tiri, Banyak Jalan yang Rusak

Bahkan jika para pelintas tersebut menolak untuk memberikan barang bawaan mereka, para bajing loncat dan para begal ini melukai dan membunuh para pelintas yang menolak memberikan barang barangnya.

Cerita lain yang beredar dikalangan masyarakat sekitar, yaitu konon katanya pada saat masa pasca kemerdekaan sekitar tahuunn 1960-1980 an.

Pada masa itu terdapat organisasi yang bernama petrus (penembak misterius) yang bertugas untuk menghakimi para pelaku tindak klriminal dan kejahatan, seperti bajing loncak dan para begal.

Para organisasi petrus tersebut dikabarkan menjadikan tanjakan jahim sebagai tempat pembuangan mayat setelah melakukan pengeksekusian.

BACA JUGA:PENGUMUMAN untuk Pengguna Tol Cisumdawu, Jalan Cirebon Bandung di Kadipaten Ditutup Lagi, Simak Jadwal Ini

Cerita kelam ini, diperkuat oleh mitos yang beredar bahwa para masyarakat yang melintasi tanjakan jahim sering sekali melihat bangsa lelembut yang menampakan diri pada malam hari.

Kategori :