Kota Bandara Pertama di Indonesia Ada di Majalengka, Segera Terwujud, Ridwan Kamil Tunjuk Badan Pengelola

Kota Bandara Pertama di Indonesia Ada di Majalengka, Segera Terwujud, Ridwan Kamil Tunjuk Badan Pengelola

Kertajati Aerocity bakal menjadi Kota Bandara pertama di Indonesia yang ada di Majalengka.-BIJB-radarmajalengka.com

BACA JUGA:6 Lokasi di TOL CISUMDAWU yang Belum Selesai, Masih Ada Bangun Jembatan

Selain pembangunan infrastruktur yang sedang berproses, dalam pengembangan Metropolitan Rebana akan dikembangkan 13 kawasan peruntukkan perindustrian antara lain Cipali Subang Barat, Cipali Subang Timur, Cipali Indramayu, Buton, Kertajati, Jatiwangi, Cirebon, Krangkeng, Tukdana, Balongan, Losarang, Patrol dan Patimban. 

Metropolitan Rebana sudah didukung infrastruktur antara lain jalan nasional, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Palimanan-Kanci (Palikanci), rel Cikampek-Cirebon, Pelabuhan Balongan, Cirebon, dan Patimban (Tahap I), BIJB Kertajati, serta terminal Subang, Indramayu, dan Cirebon.

Rebana juga didukung suplai energi antara lain lewat dam di Cipancuh, Jatigede, dan Setupatok, kilang minyak Balongan, geothermal di Ciremai, hydro power Jatigede, hingga PLTU di Indramayu.

Menurut Ridwan Kamil, pengembangan Rebana Kawasan adalah upaya Jawa Barat untuk membangun ekonomi sekaligus membangun peradaban. 

BACA JUGA:MELIHAT Tol Cisumdawu yang Belum Selesai, Benarkah Awal Juni Sudah Beres Total?

"Setiap kawasan industri harus menyediakan dormitory area sehingga pekerja pabrik tidak jauh dari tempat tinggal, kesenjangan sosial dihindari dan kota nya menjadi kota nyaman, layak huni dan berkelanjutan," kata Ridwan Kamil. 

Kawasan metropolitan Rebana diproyeksikan mendongkrak perekonomian hingga 7,16 persen, membuka peluang 4,39 juta lapangan pekerjaan dan meningkatkan investasi hingga 7,77 persen. 

Untuk mengimplementasikan Rebana sebagai sebuah kawasan investasi di Jawa Barat, Gubernur berpesan kepada Kepala BP Rebana agar menjemput investasi. 

Dalam hal ini peran provinsi/kabupaten dan kota sangat penting untuk menjemput bola investasi tersebut.

BACA JUGA:KORBAN GOOGLE MAPS: Dari Cirebon ke Bandung Tetap Diarahkan Keluar Tol Kertajati, Bukan ke Tol Cisumdawu

"Investasi itu door to door marketing bukan politik jaga warung," tutup Ridwan Kamil. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait