RADARMAJALENGKA.COM - Bupati Majalengka terpilih, Drs H Eman Suherman MM menegaskan pentingnya konsistensi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengembangkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Menurutnya, investasi sebesar Rp2 triliun untuk pembangunan BIJB Kertajati di Majalengka tidak boleh terganggu hanya karena adanya rencana untuk membuka kembali Bandara Husein Sastranegara Bandung yang telah ditutup.
"BIJB adalah aset milik Jawa Barat, bukan hanya Kabupaten Majalengka saja. Oleh karena itu, seluruh pihak, termasuk Walikota Bandung terpilih, Muhammad Farhan, diharapkan memberikan dukungan penuh," tegas Eman.
Pernyataan Eman ini merespons usulan Walikota Bandung terpilih, Muhammad Farhan, yang berencana mengaktifkan kembali Bandara Husein Sastranegara untuk penerbangan komersial domestik dan internasional.
BACA JUGA:Aksi Tawuran Remaja Digagalkan, Polsek Juntinyuat Amankan 6 Pelajar dan Senjata Tajam
Farhan berpendapat bahwa reaktivasi Bandara Husein sangat penting untuk mendukung perekonomian Kota Bandung.
Namun, Eman menegaskan bahwa fokus utama seharusnya pada optimalisasi BIJB Kertajati.
Ia mengingatkan bahwa BIJB adalah proyek besar dengan investasi yang signifikan, sehingga perlu dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan seluruh masyarakat Jawa Barat.
"Saya berharap Pemerintah Jawa Barat tidak inkonsisten. Tentunya, Pemerintah Jawa Barat harus fokus pada bagaimana mewujudkan BIJB karena ini adalah milik Jawa Barat," ujar Eman, didampingi Wakil Bupati Dena M Ramdhan.
Eman mengaku telah melakukan pertemuan dengan Walikota Bandung terpilih, yang juga sahabatnya, untuk bersama-sama mengawal program BIJB, yang merupakan milik Jawa Barat.
BACA JUGA:Tempatkan Guru Sesuai Bidangnya
"Jangan sampai sia-sia anggaran yang begitu besar, Rp2 triliun, untuk membangun BIJB, namun kita tidak memanfaatkannya secara maksimal," tutur Eman, menirukan obrolannya dengan Farhan.
Eman juga mengungkapkan strateginya untuk meramaikan kawasan sekitar bandara dengan mengundang investor, meningkatkan kegiatan ekonomi, serta mengembangkan sektor pendidikan dan pariwisata di Majalengka.
Ia percaya bahwa dengan meningkatkan aktivitas di sekitar bandara, jumlah penumpang dan aktivitas di BIJB akan meningkat secara otomatis.
"Kalau kami di Majalengka, saya memiliki kepentingan yang lebih besar, yaitu bukan hanya bagaimana meramaikan bandara, tapi saya ingin menjadi perantara. Apa yang perlu dilakukan? Ramai-ramaikan dulu di luar bandara.
BACA JUGA:Banyak Prestasi Dedi Supandi Setahun Pimpin Majalengka