“Peran kita sangat penting dalam merespons isu kesehatan mental, terutama dalam menghadapi generasi yang terus beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0,” ujarnya, diamini oleh Meina Shiamullaeli MPsi, dosen Fakultas Psikologi YPIB.
Meina menambahkan bahwa Universitas YPIB Majalengka kini memiliki Program Studi Psikologi, Komputer, dan Ilmu Perdagangan Internasional.
Salsabila Zihan Nurisma SPd, narasumber yang juga Mahasiswa PPG Prajabatan tahun 2024, mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitiannya di SMPN 9 Bandung, satu dari tiga remaja saat ini mengalami stres. Hal ini membuat guru BK kewalahan dalam menangani siswa remaja.
“Diperlukan kerja sama antara guru BK dan psikolog dalam menghadapi siswa yang mengalami stres,” jelas Salsabila.
BACA JUGA:Puskesmas Panyingkiran Layani Kesehatan di Desa Bonang
Menurutnya, psikolog dapat memberikan asesmen yang mendalam terkait minat dan bakat siswa.
“Dibutuhkan evaluasi komunikasi, terutama karena banyak orang tua yang belum memahami pentingnya kesehatan mental anak. Perlu ada sosialisasi agar stigma negatif terhadap psikolog bisa hilang, karena kesehatan mental sangat penting,” tambahnya.
Firman RNI MPd Kons CHt, guru di SMAN 1 Majalengka, mengingatkan para guru BK untuk memahami strategi dan metode yang tepat dalam meningkatkan kesehatan mental peserta didik. (ara/adv)