"Kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh masyarakat Leuwimunding. Karena keberadaan monumen pahlawan Nasional KH Abdul Chalim ini dibuat supaya tidak hilang sejarah," papar Aang.
Disamping itu, Aang mengaku adanya monumen pahlawan Nasional KH Abdul Chalim Leuwimunding ini untuk menitipkan kepada seluruh generasi muda khususnya di wilayah Leuwimunding tentang ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah karena selain pahlawan Nasional juga pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
"Di desa Leuwimunding ini juga akhirnya ada tujuan ziarah ke pahlawan dan pendiri NU di Leuwimunding. Jadi adanya monumen pahlawan Nasional sebagai penghormatan dan penguatan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah," tambah Aang.
Kemudian, lanjut Aang, secara ekonomi-nya pemerintah desa (Pemdes) Leuwimunding tentu menangkap peluang, supaya pengembang lapangan Alun-alun Leuwimunding bisa segera dipercepat. Selain itu juga mampu mengundang orang datang dan jajan di Pujasera milik BUMDes Leuwimunding. (ono)