MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Perkembangan teknologi di era digital tentu harus diwaspadai dampak dan pengaruh terhadap anak. Hal ini membuat mahasiswa KKN Tematik Universitas Majalengka melakukan kegiatan sosialisasi pentingnya Digital Parenting Mendidik Anak di Era Digital.
Kegiatan tersebut merupakan program kerja (proker) mahasiswa KKN Tematik di desa Palasari Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang yang mengangkat tema literasi digital.
Dosen Teknik, Universitas Majalengka (Unma), Dadan Zaliluddin ST MKom mengungkapkan adanya acara Literasi Digital ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai "Digital Parenting Mendidik Anak di Era Digital" di Desa Palasari Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang.
Pihaknya memberikan pengarahan dan pemaAntisipasi Anak Kecanduan Gadget, haman terkait penerapan, kunci utama pengasuhan digital adalah adanya kesepakatan antara ibu dan ayah mengenai cara pengasuhan anak yang paling sesuai dengan nilai- nilai yang mereka anut.
BACA JUGA:Wisata Gang di Kota Cirebon; Dari Petilasan Bobotoh Prabu Siliwangi hingga Situs 'Babone Pedati'
BACA JUGA:Petilasan Bobotoh Prabu Siliwangi Ini, Miliki 'Sumur Sakti', Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit
"Media digital itu hanyalah alat bantu dalam keluarga, ia tidak dapat menggantikan peran orang tua dan interaksi keluarga secara langsung. Sehingga sebagai orang tua tentu harus terus memantau secara intens terhadap penggunaan media (gadget) pada anak," pesannya.
Dadan menjelaskan mengenai bagaimana cara memantau anak anak menggunakan aplikasi yang ada di handphone. Orang tua juga disarankan untuk memasang aplikasinya "Drive family". Sebab perkembangan teknologi tidak bisa dihindari dan berpengaruh terhadap minimnya media bermain diluar pada anak.
"Memang akhir akhir ini anak lebih cenderung asyik menggunakan smartphone baik milik orang tuanya maupun sekedar dibelikan oleh orang tua. Namun tetap harus dibatasi. Terapkan kembali dunia bermain anak," pesannya.
Sementara itu, kepala desa Palasari, Yaya Satia mengapresiasi langkah KKN-T Mahasiswa Universitas Majalengka (Unma) yang mengedukasi masyarakat di desanya.
BACA JUGA:Rekening BCA Otomatis Tutup Berlaku 1 November 2023, Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Indonesia Jadi Wilayah Perang Spionase Asing, Jika Dokumen CIA Soal Pemilu 2024 Itu Benar, Siapa Targetnya?
Menurut Yaya, banyak cara membatasi anak dalam bermain smartphone dan diganti dengan permainan media belajar lainnya. Tentu tidak dipungkiri perkembangan teknologi merubah cara bermain pada anak.
"Apalagi selama kurun waktu dua tahun lalu anak-anak disuguhkan belajar secara daring karena pandemi Covid-19. Oleh karenanya adanya sosialisasi ini sangat penting karena bagaimana orang tua itu mampu mengembalikan anak pada dunia bermain dan belajarnya daripada kecanduan gadget," imbuh Yaya.
Menurut dia, ketika anak sudah kecanduan bermain gadget tentu akan menimbulkan efek gangguan yang sangat luar biasa terhadap mental dan psikis anak.
Media dunia belajar dan bermain sebenarnya menjadi harapan bagi para orang tua dengan hadirnya permainan permainan tradisional maupun media belajar di sekolahnya masing-masing. Pihaknya juga berharap para mahasiswa dapat memberikan edukasi kreatif kepada anak-anak dalam perkembangan zaman ini. (ono)
BACA JUGA:Atlet Catur Junior Sabet 2 Emas
BACA JUGA:Pejuang Anies Sosialisasi Pake Bus, Kunjungi Pasar Ikan dan Pontren Saung Balong Al Barokah