RADARMAJALENGKA.COM-Perpustakaan Nasional pada Selasa (5/9) mengemukakan usul untuk memasukkan tiga naskah kuno ke Memory of the World, program yang ditujukan untuk memfasilitasi pelestarian warisan dokumenter dunia dan memungkinkan akses universal terhadap warisan dokumenter dunia.
Selain itu, ada warta mengenai layanan kereta perpustakaan, pusat kendali asap lintas batas ASEAN, penanganan polusi, dan pelayanan kesehatan dalam KTT ASEAN yang bisa disimak kembali dalam ringkasan berita berikut.
Perpustakaan Nasional mengusulkan tiga naskah kuno Nusantara dimasukkan ke Memory of the World, program UNESCO untuk memfasilitasi pelestarian warisan dokumenter dunia dan memungkinkan akses universal terhadap warisan dokumenter dunia. Naskah kuno yang dimaksud yakni Tambo Tuanku Imam Bonjol, Sang Hyang Siksa Kandang Karesian, dan Syair-syair Hamzah Fansuri.
Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian di tulis pada tahun 1518 Masehi. Naskah kuno ini memberikan gambaran tantanan hidup yang didasarkan pada nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan keagamaan, moral, kesejahteraan masyarakat, dan ilmu kesenian.
Layanan kereta perpustakaan yang diadakan oleh PT Kereta Api Indonesia antara lain telah menjangkau masyarakat Desa Daru di Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Anak-anak diajari untuk mencintai transportasi umum guna mengurangi polusi udara dalam pelayanan perpustakaan tersebut.
ASEAN kini resmi memiliki layanan Pusat Koordinasi Pengendalian Pencemaran Asap Lintas Batas Tingkat Regional ASEAN atau ASEAN Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control (ACC THPC).
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyarankan daerah-daerah menggunakan warna sebagai penanda kondisi polusi udara.
Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Pertamedika IHC dalam menyediakan ambulans dan tim medis di lokasi-lokasi pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. (*)