Bukan Tahun 1914, Keberadaan Situs Gunung Padang Telah Diketahui Tahun 1890

Rabu 23-08-2023,08:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

RADARMAJALENGKA.COM- Situs megalitikum Gunung Padang ini terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sekitar 50 KM dari Kota Cianjur.

Warga Cianjur sudah mengenal situs megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, sejak 1979.  Punden berundak Gunung Padang  kembali muncul dalam penelitian arkeologi  seperti yang dikemukakan oleh Haris Sukendar tahun  1985 dalam tulisannya yang berjudul Album  Megalitik Kabupaten Cianjur.

Situs ini telah  dibicarakan sekitar tahun 1979, setelah tiga  orang penduduk (Endi, Soma, dan Abidin)  menemukan reruntuhan batuan yang terkandung dalam semak belukar di bukit Gunung Padang di sebelah timur dan Cipanggulan di sebelah barat. 

Pada bagian Pendahuluan dalam buku Peninggalan Tradisi Megalitik di Daerah Cianjur, Jawa Barat dikutip dari Proyek Penelitian Purbakala Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985 susunan Haris Sukendar, tertulis seperti ini: “Penemuan kembali bangunan

berundak oleh para petani Endi, Soma, dan Abidin di Gunung Padang yang dilaporkan kepada Kepala Seksi Kebudayaan Kabupaten Cianjur R. Adang Suwanda pada tahun 1979 telah menggugah para arkeolog untuk mengadakan penelitian. Bangunan ini telah dicatat oleh N.J. Krom pada tahun 1914, tetapi penelitian yang intensif belum pernah dilaksanakan. Pada tahun 1979 tim Puspan yang dipimpin oleh D.D. Bintarti mengadakan penelitian  di daerah tersebut. Selajutnya pada tahun 1980 diadakan pula penelitian ulang yang dipimpin oleh R.P. Soejono.

 

Sejak ditemukan kembali tahun 1979,  dan kemudian dibukukan dalam Album  Megalitik Kabupaten Cianjur pada 1985 oleh  Haris Sukendar, konstruksi punden berundak  tidak banyak mengalami perubahan, terutama  dalam dimensi.

Untuk sisi barat laut berukuran  panjang 40 m, sisi tenggara berukuran panjang  27 m, sedangkan tiap kedua sisi lainnya  berukuran 28 m.

Teras ini dibentuk dengan  sistem urug dan kemudian diperkuat dengan  balok-balok batu yang sekarang menjadi  dinding teras pertama.

Pada teras pertama  terdapat 10 bangunan kecil yang terdiri atas  susunan balok batu berbagai bentuk. 

Teras kedua mempunyai bentuk yang  lebih kecil. Dibanding dengan teras pertama,  teras ini berukuran: sisi barat laut (sisi depan)  panjang 22,30 m, sisi timur laut (sisi sebelah  kiri) panjang 25 m, sisi sebelah barat daya  (sebelah kanan) panjang 24 m, sisi sebelah  tenggara (belakang) panjang 18,5 m.

Pada  permukaan teras yang rata ini terdapat 6  susunan bangunan besar dan kecil yang dibuat  dari balok-balok batu andesit.

Tampaknya  masih ada bangunan kecil lainnya, namun  karena susunan batu pada bangunan itu tidak  jelas, tidak dapat diketahui lagi bentuknya.

Pada teras kedua terdapat batu-batu tegak yang  berukuran lebih besar daripada batu-batu tegak  lainnya dan berfungsi sebagai pembatas jalan.

Kategori :