Akibat serangan itu, riwayat Kerajaan Indraprahasta pun berakhir dan menjadi taklukkan Dinasti Sanjaya. Wilayah Indraprahasta kemudian digabungkan dengan Kerajaan Wanagiri.
Daftar Raja Indraprahasta
- Maharesi Sentanu Murti (398-432 M)
- Jayasatyanagara (432-454 M)
- Wiryabanyu (454-476 M)
- Warna Dewaji (476-503 M)
- Raksahariwangsa (503-538 M)
- Dewi Rasmi (538-556 M)
- Astadewa (556-570 M)
- Jayagranagara (570-575 M)
- Rajaresi Padmayasa (575-618 M)
- Andbuana (618-663 M)
- Wisnumurti (663-688 M)
- Tunggalnagara (688-732 M)
- Resiguru Padmahariwangsa (732-744 M)
- Prabu Wiratara (744-747 M)
Anggota TACB, Iis Holiyah mengatakan, ciri-ciri kuat zaman pra sejarah atau megalitikum terdapat di area Makam Panjang yang diduga sebagai makam Raja Indraprahasta. Kemudian area Nangka Gembong. Kedua lokasi ini mempunyai ciri yang sama yakni terdapat bongkahan batu besar.
Menurut Iis, bongkahan batu besar lazim digunakan pada zaman pra sejarah sebagai penanda sesuatu yang monumental. Seperti makam raja atau batas wilayah. Mengingat, pada zaman tersebut belum ditemukan teknologi untuk menandai hal yang monumental.
"Ciri-cirinya sama yaitu keberadaan batu besar. Ini yang dipakai untuk menandai hal yang monumental. Pakainya batu besar di zaman pra sejarah," kata Iis.
Terkait kebenaran adanya Kerajaan Indraprahasta di area Kecamatan Talun, menurut Iis, masih diperlukan bukti kuat. (*)