RADARMAJALENGKA.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil ingin meniru model Malaysia dalam wacana memindahkan ibukota provinsi yang dipimpinnya ini.
Jika model Malaysia yang mejadi acuan, maka Kecamatan Kertajati di Kabupaten Majalengka adalah tempat yang tepat. Juga memenuhi kreteria yang mirip Malaysia.
Kertajati adalah tempat terpenting di Kawasan Rebana ini bisa menjadi pusat administrasi pemerintahan Provinsi Jabar.
Sementara Kota Bandung masih tetap menjadi Ibukota Provinsi Jabar. Seperti Kuala Lumpur masih menjadi Ibukota Malaysia. Sedangkan Kertajati ini mirip Putrajaya yang menjadi pusat administrasi pemerintahan Malaysia.
BACA JUGA:Kang Emil Ingin Tiru Malaysia, Ibukota Jabar Tetap di Bandung, Pusat Pemerintahan yang Dipindah
BACA JUGA:Kwarcab Pramuka Kabupaten Majalengka Canangkan Program Bantuan Rutilahu
Di kawasan baru itu juga ada tempat berkantor Perdana Menteri Malaysia. Sementara Raja Diraja Yang Dipertuan Agung sebagai kepala negara tetap tinggal di Kuala Lumpur.
Mengapa Kertajati yang paling cocok untuk pusat pemerintahan Provinsi Jabar? Tentu hal ini jika yang menjadi acuan adalah Putrajaya di Malaysia.
Selain itu, Kertajati itu juga sejalan dengan pemikiran Gubenur M Ridwan Kamil. Menurut Kang Emil, begitu dia akrab disapa, pusat pemerintahan itu, disatukan dengan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Jika mengacu pernyataan Kang Emil tersebut yang paling cocok adalah Kertajati sebagai pusat pemerintahan Jabar. Kertajati oleh Kang Emil juga didesain sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Jabar.
BACA JUGA:Kang Emil Ingin Tiru Malaysia, Ibukota Jabar Tetap di Bandung, Pusat Pemerintahan yang Dipindah
BACA JUGA: Ridwan Kamil Pernah Tawarkan Kertajati Aerocity ke UEA, Apa Hasilnya?
Kertajati merupakan salah satu wilayah terpenting dalam Kawasan Rebana Metropolitan. Selain Cirebon dan Patimban di Kabupaten Subang. Rebana Metropolitan adalah wajah masa depan Jawa Barat.
Kembali ke Putrajaya dan Kuala Lumpur yang menjadi model Kang Emil memisahkan ibukota provinsi dan pusat pemerintahan.
Kuala Lumpur itu ibarat Kota Bandung. Dua kota itu sama-sama sudah padat dan krodit. Kondisi dua kota itu memang menghambat pelayanan pemerintahan.