Walau begitu, banyak orang yang datang berkunjung untuk menemui Mbah Fanani. Bahkan banyak dari mereka yang berasal dari kalangan habib dan ustaz.
"Mbah Fanani ini adalah seorang pertapa asal Cirebon dalam perjalanannya menetap di Dieng sampai dijemput keluarganya pun, mbah Fanani memilih tempat ini karena memang dari leluhur di sini, bertapa di gunung Dieng, beberapa tahun ini berada di tenda sini,"katanya, yang sehari-hari beraktivitas di sekitar tenda Mbah Fanani.
Suatu saat pernah ada seseorang yang iseng melempar tenda Mbah Fanani dengan botol. Menurut Rizal, dulu pernah ada orang dari melempar botol minuman ke depan tenda Mbah Fanani dari dalam mobil. Tak lama setelahnya, mobil itu kecelakaan.
Kabarnya Mbah Fanani adalah anak dari pasangan Mbah Benyamin dan Nyai Zahro. Mbah Benyamin ayah dari Mbah Fanani adalah salah satu kiai yang berperan dalam memperjuangkan NKRI dalam peristiwa 10 November.
Mbah Fanani merupakan anak kedua dari tiga bersaudara di mana kakak dan adiknya telah meninggal dunia lebih dulu. Ia pernah membina rumah tangga dengan Nyai Zaenab dengan satu orang anak, Nyai Mariam.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Mbah Fanani," salam radarmajalengka.disway.id, pukul 00.00 WIB, Sabtu (12/8).
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab Mbah Fanani. (*)
(*)