
Tim Paleontologi dari Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebutkan daerah Majalengka seperti Sangiran di wilayah Jawa Barat.
Alasannya banyak temuan fosil makhluk purba di Majalengka. Hal ini seperti di daerah Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Penemuan fosil Stegodon dan spesies-spesies lain di Majalengka bukan sekadar temuan tulang belulang biasa. Temuan ini bisa memberi petunjuk para peneliti untuk merekonstruksi kondisi lingkungan di daerah Majalengka pada sekitar 1,5 juta tahun lalu.
Temuan fosil Stegodon di Majalengka yang memiliki nama ilmiah Stegodon trigonochepalus, keberadaannya bahkan dianggap bisa menjadi pertanda adanya keberadaan manusia purba di lokasi yang sama.
Tim peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menemukan fosil sepasang gading milik seekor Stegodon tua di pinggir sebuah sungai di Majalengka, Jawa Barat.
Stegodon tersebut berbobot tubuh sekitar 9.000 kilogram ini mati di usia sekitar 50 hingga 60-an tahun. Tingginya mencapai sekitar 3 meter. Badannya padat berisi.
Penyebab dia tutup usia, besar kemungkinan, adalah karena terperosok ke dalam rawa. Tubuhnya jungkir balik di dalam rawa. Badannya jadi telentang dan terjebak di tempat itu sampai ujung napasnya.
Temuan fosil Stegodon ini semestinya bisa membuat para peneliti mulai menginterpretasi apakah mungkin di Majalengka juga ada fosil manusia purbanya.