
BACA JUGA:Tol Cisumdawu Dibuka Total 15 April, Nasib Bandara Kertajati Bagaimana?
Volume urugan yang dibutuhkan mencapai 80 ribu meter kubik dengan jenis material sirtu. Pekerjaan pada area ini dilakukan selama 24 jam.
2. Main Road Conggeang Kulon dan Cacaban
Di Seksi 5A kondisi jalan juga masih terputus di Desa Conggeang Kulon dan yang terlihat masih sangat tertinggal adalah di Desa Cacaban atau batas Seksi 5A dan 5B.
Pembangunan jalan di Desa Cacaban ini, sebagian masih dalam tahap penimbunan, meski ada juga sebagian kecil telah memasuki tahap pengerasan untuk persiapan pembetonan.
Pada Seksi 5A, total panjang jalan yang sudah dilakukan pembetonan mencapai 4,5 kilometer dari target 6,5 kilometer.
BACA JUGA:Setelah Heboh Antonov, Jokowi Restui Asing Masuk Bandara Kertajati Majalengka
Berlanjut ke Seksi 5B, ruas jalan yang masih belum tersambung adalah di Desa Cacaban yang merupakan perbatasan dengan Seksi 5A sampai ke Jembatan Kedondong.
3. Main Road Babakan Asem Seksi 5B
Jalan di Desa Babakan Asem, Kecamatan Conggeang yang sebagian juga masih terputus terutama dekat Jembatan Kedondong dan Jembatan Gunung Puyuh.
Masalah utama di daerah ini adalah pergerakan tanah termasuk pada struktur urugan. Sehingga harus dilakukan perubahan konstruksi.
4. Jembatan Gunung Puyuh
Bagian lain dari Seksi 5B yang belum selesai adalah pembangunan Jembatan Gunung Puyuh yang baru mulai pada akhir Februari 2023.
Pembangunan jembatan ini di luar rencana, karena awalnya sudah berbentuk pengerasan untuk jalan. Namun karena kejadian longsor, sehingga dilakukan penyesuaian.
Saat ini masih berlangsung konstruksi bore pile sebanyak 176 titik dan akan dilanjutkan dengan pemasangan lantai jembatan untuk pengecoran.