
Jalan tol ini memiliki panjang 206,65 kilometer atau terpanjang di Indonesia dengan nilai investasi Rp 56 triliun dan masa konseksi 40 tahun.
Pembangunan Tol Getaci nantinya akan terbagi menjadi 4 seksi dan 2 tahapan dan selesai seluruhnya pada tahun 2024 dan 2029.
Pembagian Seksi Tol Getaci:
- Seksi 1 dibangun mulai dari Gedebaget sampai ke Garut Utara sepanjang 45,20 kilometer.
- Seksi 2 dibangun mulai dari Garut Utara ke Tasikmalaya sepanjang 50,32 kilometer.
- Seksi 3 Tasimalaya ke Patimuan sepanjang 76,78 kilometer.
- Seksi 4 dari Patimuan ke Cilacap sepanjang 34,35 kilometer.
Pembangunan Jalan Tol Gedebage Cilacap dilakukan dalam dua tahap yakni Seksi 1 dan Seksi 2 sepanjang 94,22 kilometer, ditargetkan selesai pada tahun 2024.
Tahap kedua yakni Seksi 3 dan 4 mulai Simpang Susun Tasikmalaya sampai dengan Simpang Susun Cilacap sepanjang 112,43 kilometer dilaksanakan 2027 dan selesai tahun 2029.
Dalam pembangunannya, Tol Getaci akan memiliki 10 buah simpang susun dan 1 buah junction. Yakni, Junction Gedebage yang terkoneksi ke Tol Padaleunyi dan Bandung Intra Urban Toll Road.
Rencananya, Jalan Tol Gedebaget Cilacap akan dibangun dengan 2 x 2 lajur dengan masing-masing lebar lajur adalah 3,6 meter.
BACA JUGA:PENAMPAKAN TERKINI Tol Cisumdawu, Semakin Terlihat Perkembangannya, Lebaran Dipakai Mudik
Karena melintasi medan pegunungan dan perbukitan, rencananya Tol Getaci juga akan dibangun dengan struktur At Grade sepanjang 175,27 kilometer.
Pembangunan struktur elevated sepanjang 22,26 kilometer dan pile slab sepanjang 9,12 kilometer di daerah Gedebage.
Sebelumnya Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, ada tantangan dari sisi geologi terkait dengan Jalan Tol Getaci.
Salah satu tantangan tersebut adalah di wilayah Gedebage yang struktur geologinya rumit. Karenanya dilakukan pembangunan dengan sistem pile slab tersebut.
BACA JUGA:Mengenal Tol Getaci yang Menghubungkan Bandung dan Tasikmalaya, dari Majalengka Juga Bisa
Tentunya, keberadaan Tol Getaci diharapkan dapat selesai tepat waktu meski saat ini terjadi lelang ulang karena konsorsium yang dibentuk gagal mendapatkan jaminan pembiayaan atau financial close.
Tetapi, pemerintah memastikan aspek pembebasan lahan tetap berjalan. Sehingga nantinya proyek ini untuk tahap pertama tetap selesai sesuai target yakni 2024.