Menteri Nusron Ungkap Rp23 Triliun Aset Berhasil Diselamatkan dari Mafia Tanah Sepanjang 2025
Aset Rp23 triliun diselamatkan dari mafia tanah oleh ATR/BPN-Dok-Istimewa
RADARMAJALENGKA.COM-JAKARTA — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengumumkan capaian besar dalam pemberantasan mafia tanah sepanjang tahun 2025.
Lebih dari Rp23 triliun aset tanah berhasil diselamatkan melalui kerja sama intensif antara Kementerian ATR/BPN dan aparat penegak hukum (APH).
Pengungkapan itu disampaikan Nusron dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan Tahun 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (03/12/2025). Ia menyebut hasil ini merupakan bukti nyata kekuatan kolaborasi dalam memutus jaringan mafia tanah yang selama ini meresahkan masyarakat.
90 Kasus Ditangani, 185 Tersangka Ditangkap
Sepanjang 2025, Satgas Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan telah menyelesaikan 90 dari 107 kasus mafia tanah. Dari penindakan tersebut, 185 orang tersangka berhasil ditetapkan.
Selain itu, 14.315 hektare tanah berhasil diamankan dari praktik manipulasi, pemalsuan, dan penguasaan ilegal. Jika divaluasi menggunakan pendekatan Zona Nilai Tanah (ZNT), total nilai aset yang berhasil diselamatkan mencapai Rp23,3 triliun.
“Ini bukti hasil kerja bersama. Kita berhasil menyelamatkan aset tanah sebesar itu karena sinergi yang kuat antara ATR/BPN dan APH,” kata Nusron.
BACA JUGA:HUT Golkar ke-61, Majalengka Kirim Doa dan Solidaritas untuk Korban Banjir
Sinergi dengan APH Dipuji, Kolaborasi Diminta Dijaga
Dalam forum itu, Nusron menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh aparat penegak hukum atas kerja keras sepanjang tahun. Ia berharap kolaborasi yang sudah berjalan baik dapat terus berlanjut, bahkan semakin diperkuat.
“Kami berterima kasih kepada seluruh APH. Moga-moga kolaborasi ini bisa terus berlangsung,” ujarnya.
Nusron menegaskan bahwa ketegasan APH menjadi benteng vital dalam memutus jaringan mafia tanah, terutama menghadapi pelaku yang kian cerdas dalam memanfaatkan celah sistem.
Wanti-Wanti Soal Oknum Internal: “Kami Tidak Segan Menyerahkan kepada APH”
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
