Prihatin Kondisi Pendidikan, AGP Kritik dengan Buku Puisi

Prihatin Kondisi  Pendidikan, AGP  Kritik dengan Buku Puisi

Asosiasi Guru Penulis (AGP) meluncurkan buku antologi puisi bertema pendidikan Rabu siang (14/5) bertempat di halaman . SLB -B YPLB Majalengka.-Almuaras-Radarmajalengka.com

RADARMAJALENGKA.COM - Asosiasi Guru Penulis (AGP) meluncurkan buku antologi puisi bertema pendidikan Rabu siang (14/5)  bertempat  di halaman SLB -B YPLB Majalengka.

Karya yang di tulis oleh puluhan tangan khususnya para guru ini.  masing masing terinspirasi dari keresahan yang di alami di dunia pendidikan.

Ketua AGP Kabupaten Majalengka, H Asikin Hidayat, SPd MPd menyebutkan peluncuran  buku antalogi puisi   berthema pendidikan  digelar dalam rangka Peringatan Hari pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025. 

Asikin menjelaskan bahwa ini adalah buku ke-26 yang diterbitkan oleh Sanggar Literasi AGP.  Ia menambahkan bahwa lahirnya karya ini tidak lepas dari keprihatinan terhadap berbagai ketimpangan di dunia pendidikan/ termasuk yang dirasakan langsung oleh para guru.

Salah satu yang menarik muncul dari karya guru yang sudah berkiprah sejak 2003 lalu  Elis Susilawati yang menilai jika kondisi pendidikan saat ini semakin menjauh dari nilai-nilai pengayoman Melalui puisi ia merasa dapat mencurahkan isi hati dan pengalaman selama lebih dari dua dekade mengajar. Acara yang  diwarnai dengan pembacaan puisi  oleh anggota AGP   dihadiri  Tokoh Majalengka, Profesor  Yoyon  Suryono,  Dosen  Universitas YPIB  Majalengka, Sigit Sulistiyo, Akbar S Harto bersama puluhan anggota AGP.

BACA JUGA:Hebat! Siswa Tuna Rungu Pandai Menari

Sejumlah penulis puisi dari AGP tampil berpuisi  diantaranya  Kandas. Akbar S Harto dengan jundul “ Kandas” .     Siti Umi Kulsum  dari Cingambul berjudul KH Dewantoro  dan  Titin, SPd   beserta guru lainnya.

 Sementara itu,  Moderator acara  yang juga guru MTs 14 Majalengka,  Uun Purnasih, S.Ag., S.Pd., M.Pd menyebutkan saat ini dunia pendidikan  tengah   heboh dengan  konsep   Kang Dedi Mulyadi  (KDM)   dengan  mengirimkan siswa nakal ke Barak. “ Setiap ganti presiden  ganti juga  Menteri Pendidikan dan berganti program  dan kebijakannya. “ Kita sebagai pendidik ngikut saja dengan aturan yang ada  demi mencerdaskan bangsa,” ujarnya.

 Uun mengaku setuju dengan program KDM  tersebut.  

Disebutkan Uun, karya Tulis berjudul Nasihat Buku ini merupakan kumpulan puisi pendidikan yang ditulis dalam waktu dua bulan// Puluhan penulis turut terlibat/ menyuarakan keresahan dan harapan mereka terhadap kondisi dunia pendidikan saat ini.

Sementara tak hanya menerbitkan buku / Sanggar Literasi AGP juga mengangkat berbagai isu pendidikan yang berkaitan dengan budaya dan tantangan sosial lainnya// Diskusi dan refleksi menjadi bagian penting dari kegiatan ini/ dengan harapan agar gerakan menulis ini bisa terus meluas dan menjadi bagian dari solusi bersama. (ara)

BACA JUGA:SSB Brawijaya Klinik PCM Juara di Purwakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: