BIJB Kertajati Bakal ‘Dijual’ Diminati Investor dari Tiga Negara

BIJB Kertajati Bakal ‘Dijual’ Diminati Investor dari Tiga Negara

SOAL MASA DEPAN BIJB: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat menjadi pembicaraan dalam dialog yang dilaksanakan di Bandara Kertajati Rabu (18/10).-Baehaqi-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Untuk meningkatkan traffic penerbangan di Bandara Kertajati, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut ada investor dari tiga negara yang telah berminat untuk berinvestasi di BIJB Kertajati.

Dikonfirmasi wartawan saat berkunjung ke BIJB Kertajati Rabu (18/10), menhub tidak menyampaikan secara gambang identitas investor tersebut. Namun dirinya mengatakan tiga investor tersebut berasal dari Singapura, Arab Saudi dan India. Investor ini juga ada ketertarikan untuk ikut serta mengelola BIJB.

"Sekarang lagi di bidding investor Saudi, India, Singapura. Mereka akan ikut mengoperasikan dan memilikinya. Kiranya Pak Gubernur rela memberikan sebagian kepemilikannya,” ujarnya saat menjadi pembicaraan dalam dialog yang dilaksanakan di Bandara Kertajati Rabu (18/10).

Menhub juga menjelaskan, alasan kemungkinan adanya peningkatan traffic penerbangan Bandara Kertajati, karena 3 Investor ini telah berpengalaman. "Secara tidak langsung, wisatawan dari mancanegara itu akan datang (Bandara Kertajati), ditambah lagi investornya berpengalaman, saya yakin trafficnya akan meningkat,” tandasnya.

BACA JUGA:Uban Pada Usai Tua, Bagaimana Cara Mengatasinya?

BACA JUGA:Cara Alami Untuk Mengatasi Uban Cukup Mengganggu Penampilan

Menhub tidak menyebutkan nilai investasi tersebut, karena saat ini masih dalam proses pembicaraan. Namun, ia memastikan investor tertarik masuk ke Kertajati dan telah dilaporkan kepada Penjabat Gubernur dan Presiden
"Ini tinggal finalisasi. Insya Allah, Desember sudah terjadi. Porsi saham juga kita belum sampaikan. Tetapi, yang penting interes mereka mau masuk itu mulai ada, dan dalam syarat kepemilikan bisa sampai 49 persen,” ungkapnya.

Menhub menjelaskan bahwa sekitar 74 persen saham bandara merupakan milik Pemprov Jabar dan selebihnya punya PT AP II. Kedua instansi tersebut turut mengelola bandara.

Menhub memastikan, kepemilikan saham mayoritas bandara itu masih dari pemda dan PT AP II. Kehadiran pengelola asing dibutuhkan untuk mengembangkan bandara yang beroperasi sejak 2018 itu.

Menhub juga mengatakan kedatangannya ke Bandara Kertajati bersama Pj Gubernur dengan menggunakan bus dalam rangka memastikan perjalanan ke Bandara Kertajati.

BACA JUGA:Teh Hitam Dapat Menghitamkan Uban Jika Rutin Digunakan, Apakah Benar?

BACA JUGA:Pj Gubernur Ingin Persib Bandung Terbang Dari Bandara Kertajati

Hasilnya menhub merasakan sendiri bahwa dengan adanya moda tranportasi, perjalanan ke Bandara Kertajati sudah sangat baik dan saat ini sudah terkoneksi ke berbagai daerah. Oleh karena itu diharapkan semua pihak bisa berkolaborasi.

"Apalagi saat ini trasportasi ini sudah siap melayani masyarakat dari berbagai daerah, seperti Bandung Raya, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal, Tasik dan Garut. Sehingga captive dan jumlah penumpang itu bisa berbanding lurus. Di Jawa Barat 30-40 persen jamaah umrah, bandara ini menjadi alternatif. Kita sudah memindahkan haji ke Kertajati dan ke depan akan ditambah. Semua pihak berkolaborasi untuk menjalankan ini lebih baik. Bandara Kertajati visible secara internasional,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: