Ridwan Kamil Pernah Tawarkan Kertajati Aerocity ke UEA, Apa Hasilnya?
Gubernur Ridwan Kamil--
Bahkan untuk kemajuan Kawasan Rebana ini, Gubernur Jabar M Ridwan Kamil telah menawarkan investasi kepada beberapa pihak. Tentu salah satu yang ditawarkan adalah Kawasan Aerocity Bandara Kertajati.
BACA JUGA:Diyakini Ada “Harta Karun” di Kertajati, Tunggu Oktober Semua Bakal Terbuka
Di antaranya Kang Emil telah menawarkan Rebana Metropolitan termasuk Aerocity Kertajati, kepada perusahaan energi Uni Emirat Arab (UEA). Perusahaan itu bernama Masdar Mubadala Investment Company.
Ridwan Kamil mengatakan Masdar dibidik untuk menggarap investasi di kawasan Aerocity, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, di Kabupaten Majalengka. Aerocity ini memiliki luas sekitar 3.200 hektare. Kemudian aerocity ditopang oleh keberadaan infrastruktur darat, laut dan udara yang mumpuni.
Tawaran tersebut disampaikan Gubernur Ridwan Kamil dalam pertemuan bisnis di Dubai dan Abu Dhabi, UEA. Kang Emil ditemui oleh Ahmed Al Awadi, Director of Business Development, Clean Energy dan Siddhart Nath, Consultan, Development & Investment Asia Pasific dari Masdar Mubadala.
BACA JUGA:Jika Kertajati Menjadi Kota Mandiri Terpisah dari Majalengka, Kecamatan Mana Saja yang Bergabung?
Ketika itu, Ridwan Kamil memaparkan rencana pengembangan 13 kawasan atau kota baru di Rebana Metropolitan. Kawasan itu mencakup delapan kabupaten/kota mulai dari Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Sumedang, dan Cirebon.
Kang Emil mengatakan Masdar memiliki konsep pembangunan perkotaan berkelanjutan. Sangat tepat jika diterapkan di Bandara Kertajati dan bahkan sudah berinvestasi di proyek PLTS apung di Waduk Cirata.
"Masdar City sudah punya portofolio kota futuristik, kota renewable energy, dan kebetulan sudah ada investasi di Jabar. Jadi logis. Sehingga nanti hasil listriknya bisa juga dipakai di kota baru,” katanya.
Kang Emil memastikan investasi dari kawasan UEA dan Timur Tengah agar terjadi keseimbangan penanaman modal di Jabar. Sebab selama ini lebih banyak didominasi oleh investor dari kawasan Asia seperti Tiongkok, Jepang, Singapura hingga Korea Selatan.
Gubernur Ridwan Kamil pun mengatakan sudah saatnya pemimpin daerah menjemput bola dan mengetuk pintu investor secara langsung.
“Saya itu punya prinsip, rezeki itu harus dijemput tidak bisa ditunggu, jadi kami tidak lagi menggunakan ekonomi politik jaga warung, nunggu orang datang. Tapi dengan politik ketok pintu, atau door to door,” katanya.
BACA JUGA:Kecamatan Ini Diwacanakan Jadi Kota Baru, Cocok untuk Ibu Kota Jawa Barat
“Karena biasanya kalau yang mempresentasikannya orang nomor satu, mereka langsung percaya, karena terlihat political will-nya,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: