Oh Ternyata, Alasan Ulsan HD Memecat Shin Tae-yong Sama Seperti PSSI, Akibat Masalah Komunikasi
Oh ternyata, ini alasan Ulsan HD memecat Shin Tae-yong, masalah komunikasi jadi penyebabnya. -Instagram @shintaeyong7777-radarmajalengka.com
RADARMAJALENGKA.COM - Oh ternyata, ini alasan di balik pemecatan Shin Tae-yong oleh Ulsan HD pada Kamis, 9 Oktober 2025 lalu.
Klub yang berlaga di K League ini, merasa bahwa coach Shin itu kurang dalam satu hal, tepatnya masalah komunikasi yang dianggap kuno oleh mereka.
Mengingat itu, seolah flashback kepada kasus pemecatan coach Shin, sewaktu dia didepak dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
Yang jelas, sewaktu pria yang akrab disapa STY ini dipecat oleh PSSI pada Januari 2025 lalu, alasannya sama seperti Ulsan, yaitu akibat masalah komunikasi juga.
Shin Tae-yong sendiri mengalami dua kali pemecatan untuk karirnya, sebagai pelatih untuk level tim nasional maupun level klub sewaktu menukangi Ulsan.
Namun, uniknya alasan dibalik pemecatan pria kelahiran 11 Oktober 1970 ini, semuanya memiliki sebab atas masalah komunikasi yang dianggap kurang optimal.
Baik PSSI maupun pihak Ulsan, menilai gaya komunikasi pelatih 54 tahun itu, dirasa tidak efektif dalam menaungi suasana ruang ganti.
Bahkan, manajemen Ulsan juga tak tanggung-tanggung, menyebut bahwa gaya komunikasi coach Shin itu kuno, sehingga menimbulkan gesekan antar pemain di ruang ganti.
BACA JUGA:Yuk Cobain Kumpulan Prompt Gemini AI Foto Studio Menggunakan Hijab, Hasilnya Bikin Pangling!
Melihat hal itu, masalah komunikasi yang jadi sebab pemecatan STY ini, sebelumnya juga pernah terjadi kala dirinya dipecat oleh PSSI.
Pihak federasi sepak bola Indonesia, menilai gaya komunikasi coach Shin serta pemaparan bahasanya, dinilai belum tepat untuk mengomandoi Timnas.
Bahkan, menurut salah satu punggawa Timnas, Marc Klok, menyebut bahwa gaya komunikasi coach Shin, itu terkendala di faktor bahasa yang bisa memengaruhi suasana ruang ganti.
Pemain Persib Bandung itu, bahkan pernah menyebut coach Shin sebagai "diktator" karena wataknya yang agak keras, dan tidak terbuka soal masukan dari para pemain.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
