Menteri Nusron: Reforma Agraria Jadi Strategi Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan Ekstrem

Menteri Nusron: Reforma Agraria Jadi Strategi Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan Ekstrem

Menteri ATR/BPN berkunjung ke B Universe, di Banten-Dok-Istimewa

RADARMAJALENGKA.COM-Banten — Pemerintah terus berupaya menanggulangi kemiskinan ekstrem melalui program Reforma Agraria, yang berfokus pada pemberian tanah kepada masyarakat miskin untuk dikelola menjadi lahan pertanian produktif. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Kalau soal memberikan tanah untuk masyarakat sangat miskin agar bisa dikelola, khususnya di sektor pertanian, itu namanya program Reforma Agraria. Sudah ada keputusan pemerintah untuk itu. Reforma Agraria ini salah satu cara memutus mata rantai kemiskinan, dengan memberikan tanah supaya mereka punya kesempatan berusaha,” ujar Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, saat berkunjung ke B Universe, di Banten, Kamis (6/11/2025).

BACA JUGA:Menteri Nusron: Empat Visi Besar Presiden Prabowo Bertumpu pada Tata Ruang Berkeadilan

Menteri Nusron menjelaskan, Kementerian ATR/BPN telah menyiapkan tanah yang sesuai dengan fungsi dan ketersediaannya untuk mendukung pelaksanaan Reforma Agraria.

“Tanahnya kita siapkan. Tapi jangan minta tanah di sekitar tempat tinggal yang memang tidak tersedia. Misalnya, kalau minta tanah di kawasan Monas, tentu tidak ada. Tapi kalau untuk pertanian, di daerah seperti Cianjur Selatan, Garut Selatan, atau Sukabumi Selatan, insyaallah ada,” jelasnya.

Tanah yang diberikan kepada masyarakat akan berstatus Hak Pakai, bukan Sertipikat Hak Milik (SHM). Hak Pengelolaan (HPL) tetap atas nama negara agar tanah hasil Reforma Agraria benar-benar digunakan untuk kegiatan produktif masyarakat dan tidak diperjualbelikan.

BACA JUGA:Rincian KUR BRI Pinjaman 100 Juta untuk Tenor 5 Tahun, Berikut Angsuran dan Bunga yang Dibebankan

“Kenapa Hak Pakai? Karena berdasarkan data kami selama 20 tahun terakhir, banyak tanah hasil Reforma Agraria yang sudah SHM justru dijual dan berpindah tangan,” ungkap Nusron.

Langkah ini diharapkan menjadi pondasi pemerataan ekonomi nasional, terutama bagi masyarakat di pedesaan yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian.

Dalam kunjungannya ke B Universe, Menteri Nusron turut didampingi oleh Staf Khusus Bidang Manajemen Internal dan Transformasi Layanan Pertanahan, Syarif Syahrial; Kepala Biro Humas dan Protokol, Shamy Ardian; serta Direktur Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang, Prasetyo Wiranto.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait